Advertorial
Intisari-Online.com - Perjalanan menuju puncak gunung, melewati hutan dan memotong semak-semak.
Itulah kegiatan dari para pendaki gunung.
Pendakian gunung oleh para pendaki ini biasanya dilakukan dalam sebuah tim.
Mereka biasanya memang tergabung dalam klub-klub pecinta alam.
Baca juga:
7 Kiat Sukses Turunkan Berat Badan pada Bulan Puasa
Kelompok ini harus solit dan bekerjasama dengan baik, apalagi bila ada anggota kelompok yang fisiknya sedikit rentan.
Tentu tidak semua pendaki mempunyai kekuatan yang sama, kadang ada yang tertinggal karena kelelehan.
Namun sebuah kisah pendakian dari salah satu kelompok pecinta alam ini nampaknya membuat siapapun yang mengetahuinya akan kecewa.
Ada tiga orang wanita yang ditinggalkan oleh teman-teman rombongan pendakiannya.
Perempuan ini rupanya terkena 'hipo'.
Saat melakukan pendakian, orang sering sekali menggunakan kode 'hipo' saat ada pendaki yang mengalami gejala menggigil, pucat, tidak sadarkan diri, dan denyut nadi yang melemah karena kedinginan dan kurang memakan makanan berkalori tinggi.
Yang dimaksud 'hipo' ini adalah Hipotermia.
Hipotermia merupakan suatu kondisi di mana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Baca juga:
Inilah Pemimpin ISIS yang Dianggap Paling Brutal, Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup Dalam Sangka
Kondisi ini kerang menyerang para pendaki yang terkena guyuran hujan, kurang mengkonsumsi kalori atau lainnya.
Menurut survey, orang yang mengalami Hipotermia tanpa penanganan bisa mengakibatkan meninggal dunia.
Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.
Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.
Baca juga:
Ahli: Misteri Hilangnya MH370 Sudah Terpecahkan, Ini Penjelasannya
Kisah ini datang dari Pos 8 sewaktu rombongan Alim balik dari puncak.
Rombongan mereka menemukan 3 perempuan.
Kejadian tersebut ada di gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Mereka berinisiatif menolongnya dengan memberikan kehangatan dengan membuat teh hangat dan memberikan makanan berupa biskuit.
Baca juga:
Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Karena tidak ada perubahan wanita tersebut diangkut menggunakan tandu dan diangkut dari pos 8 ke pos 7.
Jumlah rombongan wanita itu 22 orang, namun para laki-laki meninggalkan mereka dan ingin sekali sampai di puncak.
Hanya demi meraih puncak, teman-teman rombongan yang kebanyakan laki-laki tega meninggalkan tiga teman perempuan yang nyawannya terancam. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)