Intisari-Online.com – Sebuah kereta api melaju di tengah musim penghujan yang dingin itu. Saat berhenti sejenak, seorang pria separuh baya iseng keluar dari pintu kereta api.
Tanpa disangka angin meniup topinya hingga terjatuh dari kereta. Dengan sigap, ia pun berlari mengejar. Akhirnya, ia berhasil juga memungut topinya.
Tiba-tiba kereta mulai bergerak. Dengan susah payah, pria itu berusaha berteriak dan berlari. Namun, angin yang kuat membuatnya tidak bisa berlari kencang. Akhirnya, ia pun tertinggal di sebuah stasiun di tengah cuaca gelap dan berangin itu.
Ia mengeluh soal nasibnya yang sial. Ia terus-menerus menggerutu, bahkan hampir menangis, meratapi nasibnya yang malang. Sudah ditinggal kereta, kopernya pun ada di dalam kereta. Ia betul-betul kesal, jengkel, dan marah.
Akhirnya, ia memutuskan meninggalkan stasiun itu, lalu berjalan kaki ke arah rumah penduduk dengan maksud menumpang di sana, karena hari mulai gelap dan mulai turun hujan deras.
Keesokan harinya, ia mendengar berita sebuah kereta api malam tergelincir ke jurang dan semua penumpang di dalam kereta itu tewas. Tentu saja tidak semuanya, karena pria paruh baya ini termasuk satu-satunya orang yang selamat.
Masalah, kesulitan, ataupun petaka, bisa saja terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang sepenuhnya karena kesalahan kita, namun ada yang justru terjadi seizin Yang Maha Kuasa. Pembelajaran dan hikmah kita peroleh setelah melewatinya.
Jangan mengeluh, marah, kesal atau jengkel dengan apa yang terjadi sebelum kita tahu apa makna di balik masalah dan kesulitan yang kita hadapi. Kita baru paham apa hikmahnya setelah kita bisa melewati segala kesulitan.