Kisah Inspiratif dari Dunia Lari (1): Tangan yang Membantu

Ade Sulaeman

Editor

Kisah Inspiratif dari Dunia Lari (1): Tangan yang Membantu
Kisah Inspiratif dari Dunia Lari (1): Tangan yang Membantu

Intisari-Online.com - Salah satu kisah menarik dari tragedi Boston Masathon adalah aksi donor darah dari para pelari. Beberapa dari mereka yang mendonorkan darahnya merupakan para pelari yang baru saja menyelesaikan lari maraton (sekitar 42,195 km). Meski sangat melelahkan, namun nyatanya mereka masih berlari menuju rumah sakit untuk mendonorkan darahnya.

Selain kisah kemanusian di balik tragedi Boston Maraton, ada beberapa kisah lain seputar dunia lari. Berikut beberapa di antaranya.

Tangan yang Membantu

Pada Desember 2012, pelari asal Kenya, Abel Mutai berada di depan para pelari lain menjelang garis finish pada sebuah lari cross-country di Burlada, Spanyol. Dia pun merasa sudah menyelesaikan larinya. Namun, Ivan Fernandes Anaya, pesaingnya dari Spanyol, yang berada tepat di belakang Mutai melihat yang sebenarnya terjadi. Mutai belum benar-benar melewati garis finish.

Namun bukannya mengambil keuntungan dari kondisi tersebut, Anaya memberikan tanda melalui gerakan tangan agar Mutai melanjutkan langkahnya, agar benar-benar melewati garis finish dan menjadi juara pertama.

“Saya tidak berhak untuk memenanginya,” ujar Anaya setelahnya. “Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Dialah pemenang yang sah. Dia kesalahan yang tidak dapat saya manfaatkan.”

Finish Pertama

Kelelahan setelah balapan sebelumnya, seorang bintang lari sebuah universitas di Ohio, AS, berada di tempat terakhir dari lari sepanjang 3.200 meter ketika dia melihat pesaing di depannya terjatuh beberapa meter sebelum garis finish.

Meskipun membantu pelari lain secara fisik dapat membuatnya didiskualifikasi, Meghan Vogel justru melingkarkan lengannya di tubuh Arden McMath dan membantunya hingga garis finish, bahkan Vogel memastikan bahwa McMath-lah yang melintasi finish pertama kali.

“Saya tidak melihat diri saya sebagai seorang pahlawan. Saya hanya melakukan apa yang saya ketahui benar dan memang seharusnya saya lakukan,” Vogel menambahkan. (TheWeek)