Intisari-Online.com – Ada seorang petani yang memenangkan tender ekspor jagung karena kualitas jagunya yang baik. Setiap tahun ia mengekspor jagung ke sebuah negara besar.
Seorang reporter datang mewawancarainya dan belajar sesuatu yang menarik tentang bagaimana ia berhasil. Reporter itu menemukan bahwa petani itu berbagi benih jagung dengan tetangganya.
“Bagaimana Anda bisa berbagi benih jagung terbaik dengan tetangga Anda, padahal mereka juga bersaing dengan Anda setiap tahunnya?” tanya reporter itu.
“Kenapa?” tanya petani itu. “Kau tidak tahu? Angin mengambil serbuk sari dari kebun jagung dan berputar-putar dari ladang yang satu ke ladang yang lain. Jika tetangga saya menanam jagung tidak berkualitas, penyerbukan silang tentunya akan menurunkan kualitas jagung saya. Jika saya bermaksud menanam jagung yang baik, maka saya pun harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung berkualitas yang baik.
Ia sangat menyadari keterkaitan kehidupan. Jagungnya tidak bisa berkualitas baik kecuali jagung tetangganya pun berkualitas baik.
Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang memilih untuk hidup dalam damai harus membantu tetangga mereka untuk hidup dalam damai. Mereka yang memilih untuk hidup dengan baik harus membantu orang lain untuk hidup dengan baik, nilai kehidupan diukur dengan kehidupan yang bersentuhan dengannya.Dan mereka yang memilih untuk menjadi bahagia harus membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan. Kesejahteraan masing-masing berkaitan dengan kesejahteraan semua. (*)