Intisari-Online.com – Seorang budak bernama Androcles melarikan diri dari majikannya. Ia melarikan diri ke hutan. Saat ia sedang berkelana di hutan, ia melihat singat berbaring mengeluh dan mendesah. Awalnya ia berniat berbalik arah untuk kabur dari singa itu. Tetapi ketika ia mengetahui singa itu tidak mengejarnya, ia berbalik dan mendekati singa itu.
Saat ia mendekat, singa mengeluarkan cakarnya yang bengkak dan berdarah. Androcles melihat cakar singa itu dan menemukan duri besar masuk ke dalamnya yang menyebabkan rasa sakit.Ia mengeluarkan duri itu dan membalut cakar singa, yang segera mampu bangkit dan menjilat tangan Androcles seperti anjing, sebagai ungkapan terima kasihnya. Kemudian singa itu membawa Androcles ke guanya, dan setiap hari membawakan daging hidup.
Tak lama kemudian Androcles dan singa tertangkap. Budak itu dihukum dengan dilempar ke tengah pertempuran dengan singa yang beberapa hari tanpa diberi makanan. Kaisar dan seluruh anggota pengadilan datang untuk melihat tontonan tersebut.
Androcles menuju ke tengah arena. Segera singa lapar itu dilepaskan dari sarangnya, dan bergegas berlari dan mengaum pada korbannya. Tapi begitu singa itu mendekati korbannya, ia segera mengenali Androcles sebagai temannya. Singa itu menunjukkan sikap hormat pada Androcles, dan menjilat tangannya bagai anjing ramah.
Kaisar tentu saja terkejut dengan adegan itu. Ia memanggil Androcles, yang menceritakan seluruh kisahnya. Mendengar itu akhirnya budak itu pun diampuni dan dibebaskan, dan singa itu pun dibebaskan kembali ke hutan asalnya.