Kisah Tentang Naga Terakhir

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Tentang Naga Terakhir
Kisah Tentang Naga Terakhir

Intisari-Online.com – Ada banyak legenda berhubungan dengan kepunahan naga, salah satu agendanya melibatkan Sir Emile, seorang ksatria pemberani yang selesai berburu seribu naga. Seperti banyak orang lain, Sir Emilie menghabiskan bertahun-tahun mempelajari perilaku kejam dan jahatnya naga pada zamannya. Satu kesimpulan unik dan tidak biasa ditemukan, bahwa naga hidup dalam keadaan marah yang konstan, yang bisa menciptakan api dari mulut mereka.

Jadi, ketika ia memutuskan untuk menyelesaikan dengan naga terakhir, ia menukar baju dan senjata besinya dengan sesuatu yang agak tidak biasa, yaitu lelucon dan keranjang penuh es krim. Ketika naga pertama kali datang bermaksud memakannya, Sir Emile meneriakkan leluconnya itu. Lelucon yang bagus hingga membuat naga tertawa. Seperti yang diharapkan ksatria itu, naga itu pun mengeluarkan api dari mulutnya. Segera Sir Emile menawarkan es krim yang dibawanya.

Segar dan menyenangkan rasanya naga sekarang, setelah bertahun-tahun tenggorokannya selalu mengeluarkan api. Mengambil keuntungan dari naga yang telah tenang sejenak, Sir Emile menawarkannya sepotong buah, dan naga itu pun merasa berada di surga.

Naga tidak biasanya makan buah atau sayuran, karena api dari mulut mereka membakar makanan tersebut dan meninggalkannya tanpa rasa. Jadi mereka lebih suka makan sapi atau manusia, yang meskipun hangus, setidaknya bisa dicicipi. Namun, ketika naga mencicipi buah segar untuk pertama kalinya, rasanya sangat senang dan penampilannya yang mengerikan pun mulai berubah.Kalau selama ini makannya sungguh mengerikan, tetapi setelah beberapa hari itu, naga merasa lebih sehat, hidup, dan ia pun menghilang satu malam. Yang ada hanyalah kupu-kupu yang indah dengan warna-warni sayap yang besar.

Dan itu karena Sir Emile menggunakan beberapa lelucon yang bagus dan keranjang penuh es krim dan buah, membuat seribu naga menghialgn dan mengambil kehidupan baru dalam bentuk kupu-kupu yang indah.

Dongeng tadi memberikan pelajaran kepada kita, bahwa kita dapat mengubah kehidupan masyarakat di sekitar kita dengan membawa mereka kepada sukacita dan kesehatan yang lebih baik. (*)