Keluarga dan Ikatan yang Kuat

K. Tatik Wardayati

Editor

Keluarga dan Ikatan yang Kuat
Keluarga dan Ikatan yang Kuat

Intisari-Online.com – Sekali waktu ada seorang penyihir yang benar-benar jahat. Ia menyusun rencana untuk menghancurkan segala sesuatu yang penting di dunia ini. Ia bernama Millisfore, yang dibantu oleh mesin yang besar dan ramuan-ramuannya, ia berhasil mengacaukan segalanya. Lalu, ia menciptakan sebuah ramuan yang merampok keinginan orang untuk bekerja, sehingga ia berhasil membuat orang lebih suka tinggal di rumah daripada pergi keluar rumah untuk bekerja.

Ketika akhirnya semua orang menjadi pemalas, Millisfore melihat ada satu hal lagi untuk melengkapi keinginannya, yaitu keluarga. Namun, segala penemuan jahatnya, rasanya tidak mempan bagi sebuah keluarga karena mereka masih saling terikat. Tidak peduli banyak orang dalam satu keluarga, di mana mereka tinggal, atau bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka dalam keluarga.

Ia mencoba menghancurkan sebuah keluarga di rumah yang lebih kecil. Tapi keluarga itu tetap tinggal bersama-sama. Ia menghancurkan makanan dalam keluarga itu. Tapi keluarga itu tetap berbagi makananan, meski hanya sedikit yang mereka miliki. Ia melanjutkan perbuatan jahatnya melawan keluarga-keluarga lain, tapi tidak ada yang mempan.

Akhirnya Millisfore menemukan rahasia kekuatan setiap keluarga, karena mereka saling mencintai. Meskipun ia mencoba untuk menciptakan sesuatu untuk menghancurkan kekuatan cinta ini, Millisfore tidak pernah berhasil. Sedih dan kesal karena tidak berhasil memiliki dunia ini, ia menyerah dan akhirnya membiarkan semuanya kembali dalam keadaan normal.

Kejahatan Millisfore berakhir. Namun semua yang dilakukannya membuatnya membuatnya tertekan. Ia menangis kembali ke rumah orang tuanya dan memberitahu mereka apa yang telah terjadi. Dan meskipun segala perbuatan jahat yang telah dilakukannya, orangtuanya berlari untuk memeluknya. Mereka memaafkannya, dan mendorongnya untuk menjadi lebih baik.

Itulah keluarga. Bahkan yang paling jahat akan tetap dicintainya dan memaafkannya. Bukankah kita beruntung memiliki keluarga?

Keluarga memiliki kekuatan karena dipersatukan oleh cinta. Inilah mengapa keluarga menerima dan mengampuni seribu kali. (*)