Advertorial

Tamasya Ke Bogor, Bersimpati Kepada Elang di Suaka Elang

Agus Surono

Penulis

Meski disebut sebagai hewan pemangsa kawakan, di tangan manusia elang yang paling ganas pun takluk.
Meski disebut sebagai hewan pemangsa kawakan, di tangan manusia elang yang paling ganas pun takluk.

Intisari-online.com - Suaka Elang merupakan sebuah lembaga yang berbentuk jaringan, terdiri atas berbagai lembaga institusi pemerintah seperti Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS), Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BTNGGP), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jabar, Puslitbanghut, dan LIPI.

Lokasinya berada di kaki Gunung Salak sisi timur. Terletak di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut. Pohon pinus melingkupi kawasan ini.

Selain kawasan suaka dan kandang rehabilitasi, tempat ini dilengkapi pula dengan tempat berkemah.

Tak jauh dari sini juga ada Curug Cibadak. Nah, bagi keluarga bisa berkemah di sini dan menikmati curug atau elang yang terbang di ketinggian pada pagi dan sore hari.

BACA JUGA:Berapa Tarif Menginap di Nihiwatu Sumba, Hotel Terbaik di Dunia?

Saat berkunjung ke sini sambil menggowes, ada enam elang yang sedang direhabilitasi. Elang-elang ini merupakan sitaan dari perorangan atau dari pasar burung. Lama rehabilitasi amat tergantung kondisi awal.

Menurut petugas yang berjaga di situ, ada parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan apakah seekor elang sudah siap dilepasliarkan atau tidak. Di dalam kandang seukuran 3 x 6 x 3 m dengan kontur tanah miring itu setiap hari elang dievaluasi. Mulai dari kemampuan terbang sampai berburu mangsa.

Soal berburu mangsa ini, setiap hari dilepaskan marmut atau tikus sebagai makanan elang. Dari evaluasi yang mengacu ke standar internasional itulah elang dinilai layak atau tidak untuk dilepas ke alam liar. Untuk menuju ke Suaka Elang, jika dari Bogor ambil jalan alternatif Bogor - Sukabumi. Selepas pertigaan yang kalau ke kiri ke arah Cianjur, kita mesti waspada.

Sekitar 2 km ke depan ada papan petunjuk di sisi kanan: Suaka Elang 2,5 km.

Ikuti jalur ini yang mulai menanjak dan sempit sampai akhirnya bertemu perempatan dengan di salah satu sudutnya berdiri bangunan SD. Lurus terus sampai akhirnya bertemu gerbang dengan dua belati saling terkait di atasnya. Yang membawa kendaraan roda empat cari tempat parkir yang aman di sini. Bagi yang membawa kendaraan roda dua masih bisa melanjutkan melalui jalur tanah setapak sejauh sekitar 500 m.

Jalan setapak ini akhirnya berujung di sebuah bangunan penjaga.

Untuk menuju kandang kita harus melewati jembatan gantung yang hanya mampu dilewati 5 orang sekali jalan.

Nah, di seberang jembatan gantung ini hutan pohon pinus yang masuk wilayah Taman Nasional Gunung Halimun menyapa Anda.

BACA JUGA:Mampir di Warung Soto Bu Pujo di Pasar Beringharjo

Artikel Terkait