Intisari-Online.com -Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta kini memiliki wahana baru berupa wisata diorama yang ditujukan untuk menggaet wisatawan sekaligus menawarkan konsep wisata sejarah representatif. Selain diorama, Vredeburg juga melengkapi diri dengan kafe berlatar suasana kolonial bernama Indische Koffie the Heritage Restaurant.Lokasi kafe ini di sisi kanan pintu gerbang. Diorama terletak di sisi kiri dan kanan dua patung pahlawan, yakni Patung Jenderal Sudirman dan Patung Letnan Jendral Oerip Soemahardjo. Dalam dua ruang berbentuk huruf L itu, terdapat sedikitnya 100 objek meliputi diorama dan sejumlah benda sejarah yang tertata rapi di balik ruang-ruang kaca. Tambah apik sebab ada display interaktif yang dioperasikan dengan sentuhan. Salah satu diorama yang ditampilkan adalah tentang pembangunan Selokan Mataram. Melalui layar interaktifnya kita bisa mengetahui sejarah pembentukan selokan ini. Ada juga cerita Pangeran Diponegoro yang merancang strategi di Goa Selarong, diorama suasana rapat terbentuknya Taman Siswa, suasana berdirinya organisasi Muhammadiyah, hingga pelucutan senjata tentara Jepang. Sejumlah fragmen sejarah di Yogyakarta yang selama ini belum begitu diketahui publik seperti peristiwa tertembaknya pesawat Dakota VT-CLA milik pengusaha India pun ditampilkan. Pesawat ini ditembak jatuh pesawat Kittty Hawk P-40 Belanda di Maguwoharjo pada Juli 1947. Saat itu, pesawat mengangkut bantuan obat dari Palang Merah Indonesia. Yang cukup menarik bagi saya adalah beberapa replika baju goni masa penjajahan Jepang. Terbayangkan bagaimana risinya menggunakan baju yang berbahan dari serat kasar itu. Dipajang pula mesin cetak pertama milik perusahaan surat kabar Kedaulatan Rakyat. Harian ini sudah identik dengan Yogyakarta.Tak hanya membuka wahana diorama, pihak museum pun juga meluncurkan wahana pendukung yakni kafe berformat klasik berlatar suasana kolonial bernama Indische Koffie the Heritage Restaurant. Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat peresmian wahana diorama itu, Rabu, 4 April 2012, menuturkan konsep wisata model diorama di Vredeburg menjadi bagian penting untuk masyarakat luas kembali belajar sejarah. Tak hanya sejarah Yogyakarta, namun juga Indonesia.“Pembelajaran sejarah dengan metode satu arah selama ini hanya dapat mengonstruksi ingatan histories dan model seperti itu tidak akan bertahan lama. Dengan diorama ini maka akan semakin mengasah ingatan emosional, yang lebih mudah melekat,” kata dia (Tempo.co). Jadi, jika berkunjung ke Malioboro, sempatkan mampir ke Benteng Vredeburg. Tiket masuknya murah, Rp 2.000,-.