Intisari-Online.com - Kota di belahan utara bumi Jawa Tengah ini tak hanya dikenal karena sotonya yang cukup populer. Masih ada sederet predikat lain. Kudus dikenal sebagai produsen pemain bulutangkis dan pusat penyebaran Islam. Itulah sebabnya nama kota ini diambil dari salah satu nama ulama terkenal, Sunan Kudus.
Sunan Kudus, yang dulu mendiami kota ini, tersohor akan semangat toleransinya pada pemeluk agama lain. Demi menghormati ajaran Hindu, misalnya, dia mendirikan masjid berbentuk pura dan melarang pengikutya menyembelih sapi.
Sebagai tujuan wisata, Kudus juga memiliki beberapa lokasi yang pesonanya cukup ‘membius’ para pelancong. Bagi Anda yang menyinggahi kota Kudus demi wisata sejarah dan religi, bisa menyinggahi Masjid Menara Kudus, Museum Kretek, atau Makam Sunan Muria.
Masjid Menara Kudus dibangun pada abad ke-16. Masjid ini memiliki nama alias Masjid Al Aqsa karena kontruksinya menggunakan batu dari Baitul Maqdis di Palestina. Letak masjid tak jauh dari pusat kota.
Sementara Museum Keretek berlokasi di Desa Getas, sekitar dua kilometer dari pusat kota. Museum tersebut menceritakan sejarah industri keretek sejak rokok ini ditemukan pada 1905.
Adapun Makam Sunan Muria terletak di Desa Colo, sekitar 18 km dari Kudus. Karena berada di atas bebukitan Gunung Muria, pengunjung harus berjalan mendaki terlebih dahulu. Tapi Anda tidak perlu khawatir. Ada banyak jasa ojek berseragam di area parkir makam siap mengantar dan memandu para peziarah.
Bila Anda lebih menyukai tempat-tempat yang bernuansa lebih alamiah, Air Terjun Monthel adalah pilihan tepat. Air terjun ini cukup populer di kalangan remaja. Letaknya tak begitu jauh dari makam Sunan Muria, karena masih berada di sekitar Gunung Muria.
Itulah Kudus. Sebagai kota wisata, tak kalah dengan tempat lain, pesonanya cukup membius.