Hanya mereka yang berada jauh dari kawah yang bisa menyelamatkan diri. Beberapa kilometer di sekitarnya dalam beberapa jam ribuan korban berjatuhan.
Baca juga: Kisah Seonggok Mayat yang Berhasil Menipu Hitler, Bahkan Menggulung Kekuatan Diktator Italia
Titus kaisar yang baru, datang ke tempat malapetaka untuk memeriksa keadaan. (Titus menjadi kaisar 79-81). Setelah melihat onggokan abu hitam, di tempat pernah ada kota, ia sepaham dengan para senatornya.
Biarkanlah kota itu beristirahat dengan tenang. Monta Somma, gunung hitam (Vesuvius) yang menghendakinya.
Dikubur hidup-hidup
Bagaimana nasib orang-orang di Pompeyi setelah ledakan 24 Agustus itu? Banyak di antara mereka pernah mengalami gempa tahun 63 sehingga mereka mengira sudah aman kalau berlindung di ruang bawah tanah menunggu semuanya berlalu.
Mereka yang melarikan diri harus menembus badai batu yang disertai hujan abu. Namun banyak yang meninggal karena uap belerang.
Perjuangan maut yang dihadapi binatang sama hebatnya seperti manusia. Pada Vesonius Primus orang lupa melepaskan anjingnya yang diikat di atrium (ruangan dalam). Puing-puing masuk lewat lubang-lubang ke dalam ruangan.
Baca juga: 10 Danau Gunung Berapi Paling Menakjubkan di Dunia, 2 di Antaranya Ada di Indonesia Lho!
Anjing yang malang itu berusaha untuk naik ke atas abu sepanjang tali ikatnya memungkinkan. Ia meregangkan tubuhnya dan terus berusaha untuk membebaskan diri sampai mati.
Di rumah Faun penghuninya tidak bisa mengambil keputusan untuk meninggalkan kekayaannya. Ibu rumah tangga masih berusaha untuk mengumpulkan perhiasannya: gelang berbentuk ular, cincin, tusuk rambut, anting-anting, cermin perak dan sebuah dompet penuh dengan uang emas.
Mereka ingin melarikan diri, tetapi karena takut melihat abu yang berjatuhan mereka kembali ke tablinum (ruang tamu). Tak lama kemudian atap jatuh dan wanita yang malang itu terkubur bersama perhiasannya. Sisa penghuni rumah mati lemas di tempat persembunyiannya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR