Intisari-Online.com - Hingga beberapa jam sebelum penarikannya, Flappy Bird masih bercokol di posisi teratas tangga unduhan terbanyak toko aplikasi iTunes App Store dan Google Play. Game ini sudah diunduh lebih dari 50 juta kali.
Kalau bukan karena menghindari jerat hukum, lalu apa yang menjadi motivasi Nguyen mencabut game Flappy Bird di tengah-tengah kejayaannya?
Pengumuman Nguyen mengundang reaksi di internet, banyak di antaranya mengungkapkan kebingungan. "Bayangkan (Mark) Zuckerberg meninggalkan Facebook hanya karena membuat hidupnya sulit," bunyi tweet seorang pengguna Twitter yang dikutip USA Today.
Bloger Robert Scoble berspekulasi keputusan tersebut tak lain merupakan strategi marketing yang coba diterapkan oleh Nguyen.
Dengan penghasilan ratusan juta rupiah per hari dari iklan, dalam waktu hanya satu minggu, developer asal Vietnam itu disebut Scoble sudah mengumpulkan cukup uang untuk hidup selama beberapa tahun tanpa bekerja.
Nah, dengan mengumumkan rencana menyetop Flappy Bird, Nguyen bisa mendorong angka download game tersebut lebih jauh lagi. Ini karena pengguna yang belum memainkan (atau ingin meng-install ulang) Flappy Bird akan buru-buru mengunduhnya sebelum lenyap.
Pengumuman itu juga berpotensi menghasilkan efek tersendiri untuk game berikutnya dari Nguyen. "Kehebohan yang ditimbulkan… akan sangat luar biasa… semua orang akan membeli game (selanjutnya) itu, karena takut dia (Nguyen) akan menghapusnya juga, sehingga membuat dia lebih kaya raya," tulis Scoble.
Di luar dugaan-dugaan tersebut, tentu, tetap ada kemungkinan bahwa Nguyen hanya merasa tak nyaman dengan ketenaran yang tiba-tiba dijatuhkan di atas kepalanya oleh Flappy Bird. (kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR