Intisari-Online.com -Meski sudah ditarik dari peredaran, Flappy Bird oleh beberapa kalangan dianggap telah menghangatkan kembali bisnis game di Vietnam. Para ahli berharap, warisan Nguyen Ha Dong—pencipta Flappy Bird—tetap tinggal lebih lama di Vietnam.
Vietnam adalah pasar game online terbesar di Asia Tenggara dengan penghasilan lebih dari AS$250 juta pada 2013. Pasar lokal didominasi oleh VNG, yang memegang 60 persen pasar game Vietnam. Tapi Dong adalah salah satu dari ribuan developer independen yang mulai bermunculan, yang sebagian besar fokus menciptakan game mobile.
Walaupun ada kompetisi yang besar, Minh dari Tech In Asia mengatakan kualitas game yang mereka ciptakan rendah. “Tidak banyak yang berkelas dunia dan tidak banyak yang ingin masuk ke pasar global. Kalau mau memasuki pasar global, Anda harus jauh lebih baik,” ujar Minh.
Dibutuhkan dana yang mahal untuk menciptakan game di Vietnam, selain itu para developer juga kesulitan dengan prosedur licensing yang amat rumit. Sebagai hasilnya sebagian besar pemain game Vietnam memainkan game dari luar negeri, khususnya dari China, yang diadaptasi untuk pasar lokal.
Flappy Bird dan harapan untuk bisnis game Vietnam
Do Quy Doan, yang baru-baru ini pensiun dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Komunikasi, mengatakan industri game di Vietnam masih baru dan masih banyak tantangan begitu pula mekanisme untuk mendorongnya. Doan mengatakan kesuksesan Flappy Bird memberikan harapan besar bagi masa depan industri game.
Untuk saat ini, suka atau tidak, pencipta Flappy Bird, Nguyen Ha Dong tetap mendapatkan sorotan, walaupun game tersebut tidak lagi tersedia di pasaran untuk diunduh. Game ponsel populer “Flappy Bird” sederhana tapi membuat frustasi dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Tapi ketika kepopuleran game tersebut menanjak, penciptanya menarik game itu dari pasaran.
Flappy Bird, walaupun secara mengejutkan sulit dan membuat kecanduan, telah menjadi sensasi global. Minggu lalu, Flappy Bird menjadi game yang paling banyak diunduh di perangkat iOS dan ponsel yang menggunakan sistem operasi Google, Android.
Game ini menggunakan grafik yang sederhana, yang mengingatkan orang pada “Super Mario Bros” di Nintendo, game video klasik dari tahun 1980an, para pemain game menuntun burung antara pipa-pipa rusak dengan menekan layar ponsel. (kompas.com)