Intisari-Online.com - Siapa kenal dengan Givanildo Vieira de Souza? Juga Jose Paulo Bezerra Maciel Junior? Atau Edson Arantes do Nascimento? Bagi yang fanatik dengan sepak bola mungkin saja hapal dengan nama-nama itu. Namun buat mereka yang sekadar menonton bola, nama-nama itu terasa asing.
Lain halnya bila disebutkan Hulk, Paulinho, dan Pele. Orang yang tidak menggemari sepak bola pun setidaknya pernah membaca atau mendengar nama-nama itu. Terlebih Pele.
Dalam hal nama pesepak bola, Fédération Internationale de Football Association (FIFA) sebagai pemegang otoritas tertinggi sepak bola memberi pengecualian kepada Brazil. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, nama yang tertulis di kaos mereka adalah nama-nama populernya. Berbeda dengan pemain negara lain yang selalu menggunakan nama resmi, nama keluarga, sebagai nama di kaos dalam laga resmi.
Nama orang Brazil memang panjang, terdiri atas tiga atau empat kata. Nama depan diambil dari satu atau dua nama santo. Diikuti nama keluarga ibu dan nama keluarga ayah. “Bila panggilan diambil dari nama belakang, itu akan menimbulkan kerumitan tersendiri,” kata Lyris Wiedermann, direktur Program Bahasa Portugis di Universitas Stanford, AS (Koran Tempo, 16/6/2013).
Ada spekulasi yang menyebutkan bahwa penyebutan nama tunggal ini bermula dari kebiasaan zaman perbudakan (yang berakhir abad ke-19 di Brazil). Saat itu para tuan tanah memanggil budak-budak mereka hanya dengan nama depannya saja.
Nama tunggal itu sebagian besar ada kaitannya dengan nama panjang mereka. Paulinho tadi misalnya, berkaitan dengan nama Paulo. Lalu ada Fred yang nama aslinya Frederico Chaves Guedes. Atau Neymar yang menjadi bintang di Piala Konfederasi belum lama ini, nama aslinya adalah Neymar da Silva Santos Junior.
Namun, beberapa nama tak ada kaitannya dengan nama asli mereka. Pele misalnya. Legenda sepak bola Brazil ini dipanggil Pele karena waktu kecil tak bisa mengucapkan “Bile”, nama seorang penjaga gawang saat Edson kecil. Begitu juga dengan Dunga (si kurcaci), kapten tim Brazil yang menjadi juara dunia 1994. Nama aslinya Carlos Caetano Bledorn Verri. Tahu Kaka, gelandang serang Real Madrid yang bernama asli Ricardo Izecson dos Santos Leite? Panggilan Kaka bermula karena kakaknya tidak bisa melafalkan Ricardo dengan benar.
Begitulah, sejarah terbentuknya nama pendek mereka bisa berasal dari mana saja. Terkadang nama itu lucu atau malah seram. Ada Pato (bebek), Papel (kertas), Balao (balon), Triguinho (tepung terigu), sampai Formiga (tikus) dan Capeta (si iblis, karena permainan brutalnya).
Nama yang terakhir tadi, Capeta, memberi sumbangsih bahwa nama bisa diubah jika tidak sesuai lagi. Capeta yang bernama asli Marcos Andre Batista Santos suatu ketika bertabrakan dengan pemain lawan yang berakibat dua gigi depannya tanggal. Ia pun berubah nama menjadi … Vampiro (si vampir). Namun dalam Piala Dunia 2002 dia menggabungkan kedua nama itu menjadi Vampeta.
Kejadian unik lainnya menimpa Ronaldo Luis Nazario de Lima. Striker Brazil yang pernah memperoleh gelar Pemain Terbaik FIFA sebanyak tiga kali itu awalnya bernama Ronaldinho alias Ronaldo kecil. Soalnya, waktu itu ada stopper Brazil yang bernama Ronaldo juga. Tak lama kemudian ada Ronaldo lagi, yakni Ronaldo de Assis Moreira yang berambut kriwil. Supaya tidak dobel, namanya menjadi Ronaldinho Gaucho.
Setelah Ronaldo pertama pensiun, Ronaldinho yang potongan rambut kuncungnya pernah “disinetronkan” di Indonesia berganti nama menjadi Ronaldo. Sedangkan Ronaldinho Gaucho menanggalkan nama belakangnya sehingga menjadi Ronaldinho.
Sekarang ada pemain Brazil yang nyleneh namanya. Hulk! Badannya memang gempal, namun tidak berwarna hijau. Juga bertemperamen keras. Akan tetapi julukan Hulk bukan karena kesamaan fisik dan sifat tadi. Sejak kecil ia menyukai karakter Hulk dan ayahnya kemudian memanggil dia Hulk. Jadilah nama itu yang terkenal.
Nah, kita tunggu apakah ada nama lain yang lebih nyleneh?