Intisari-Online.com – Seekor katak kecil tidak memiliki telinga tengah dan gendang telinga konvensional untuk mendengar suara yang dibuat oleh katak lainnya, tetapi penelitian baru menunjukkan katak ini tidak tuli, dan sebaliknya dapat menggunakan rongga mulut mereka untuk mendengar kebisingan.
Katak Gardiner dari pulau-pulau Seychelles, Afrika, adalah salah satu dari jenis katak terkecil di dunia. Amfibi yang tampaknya tuli ini tidak memiliki telinga tengah atau gendang telinga untuk membantu proses gelombang suara, tapi mereka masih bisa membuat suara bernyanyi, dan mendengar panggilan katak lainnya.
(Baca juga:Ketika Seluruh Manusia Punah, Inilah 7 Hewan yang Diprediksi Akan Berkuasa di Bumi)
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menggunakan sinar-X untuk mengintip ke dalam kepala katak, dan menemukan bahwa mereka menggunakan rongga mulut untuk memperkuat suara ke telinga bagian dalam melalui jaringan ikat.
Kebanyakan hewan berkaki empat memiliki telinga tengah mengandung kecil ossicles tulang yang mengambil getaran dari gendang telinga dan mengirimkan gelombang suara dari udara ke cairan koklea.
(Baca juga:15 Foto Bayi Hewan saat Masih Berada di Rahim Ibu Mereka Ini akan Membuat Kita Takjub)
Dengan mempelajari gambar sinar-X dan simulasi numerik, para peneliti menemukan bahwa katak Gardiner menerima suara melalui kepala mereka. Mulut menguatkan frekuensi dan suara ditransmisikan melalui jaringan dan tulang di tengkorak ke telinga bagian dalam.
Gambar sinar-X menunjukkan penurunan ketebalan dan lapisan sedikit jaringan antara mulut katak dan telinga batin mereka, dibandingkan dengan spesies katak lainnya, yang menunjukkan ini adaptasi pendengaran kemungkinan besar hasil dari kekuatan evolusioner dalam katak Gardiner, demikian menurut para peneliti.
(Baca juga:5 Hewan yang Paling Banyak Membunuh Manusia Tiap Tahunnya, Nomor 1 Mengejutkan)
Kombinasi dari rongga mulut dan konduksi tulang memungkinkan katar Gardiner untuk merasakan suara efektif tanpa penggunaan telinga tengah. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Science. (LiveScience)