Intisari-Online.com - Penduduk bumi bisa bersiap-siap menghadapi fenomena alam yang cukup dahsyat. Sebab, pada November 2013, Bumi akan dilewati Komet 2012 S1 atau Ison. Komet yang baru ditemukan pada 24 September 2012 itu seolah dalam perjalanan yang mirip bunuh diri, karena mengarah ke matahari.Dengan materi es, jelas komet ini akan mengalami perubahan bentuk, bahkan bisa mati jika terlalu dekat dengan Matahari. Maka, ibaratnya komet Ison sedang melakukan perjalanan bunuh diri. Namun, jika selamat, ia akan terus berputar entah sampai kapan dan ke mana.
Pada 28 November itu, komet ISON akan mencapai titik terdekatnya dari Matahari, berjarak hanya 1,2 juta kilometer dari bintang induk di Tata Surya tersebut. Saat mencapai titik terdekat itu, ada dua skenario yang mungkin terjadi, komet akan hancur atau survive. Bila komet ISON berhasil survive, komet itu akan tampak sangat terang, seterang bulan purnama.Carey Lisse dari John Hopkins University of Applied Physics Lab mengungkapkan, survive atau tidaknya ISON sangat bergantung pada diameternya. Jika diameter komet itu lebih dari 0,5 kilometer, komet kemungkinan besar akan survive.Komet ini berpotensi menjadi komet paling terang dalam abad ini, dan sangat mungkin bisa dilihat dengan kasat mata saat melintasi Bumi pada November nanti."Komet ISON kini sudah melintas dekat dengan Planet Merah. Pada tanggal 1 Oktober 2013 nanti, komet akan mencapai jarak 0,07 AU dari Mars, enam kali lebih dekat dari jarak yang akan dicapai saat mendekati Bumi," kata Lisse.Satu AU sama dengan jarak antara Bumi dan Matahari, yakni 150 juta kilometer. Dengan demikian, 0,07 AU sama dengan 10,4 juta kilometer.Jarak itu sudah jauh lebih dekat dengan Bumi. Komet ini ditemukan oleh oleh astronom asal Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Komet berasal dari wilayah di Bimasakti yang disebut Awan Oort. Saat ditemukan, ISON berada pada jarak 1 miliar kilometer dari Bumi.Pada 31 Agustus 2013, sesuai informasi di blog.ison2013.org, jarak Bumi dengan ISON sudah 715,2 kilometer. Komet ISON bergerak dengan kecepatan 2,4 juta kilometer per hari.Dengan jarak yang akan dicapainya nanti saat melintas dekat dengan Mars, seperti diwartakan Space.com, Selasa (3/9/2013), komet ISON diperkirakan akan bisa diintai dan diabadikan dengan bantuan kendaraan antariksa Curiosity yang kini tengah berada di permukaan planet tersebut.