Intisari-Online.com - Ide baru mengenai keberadaan bulan menyatakan bahwa permukaan bulan terbentuk dari magma letusan gunung yang kemudian mendingin. Ide ini dimunculkan dalam konferensi Royal Society. Ide ini termasuk baru sebab selama ini ilmuwan beranggapan bulan sudah dingin ketika masuk orbit bumi 4.5 miliar tahun yang lalu.Profesor Sara Russell, kepala divisi mineral dan planet di Natural History Museum di London, Inggris, ide ini sangat menarik. Teori bahwa bulan pernah panas ini berdasar penelitian pada bebatuan yang dikumpulkan NASA dalam misi Appolo. Misi Appolo membawa 382 kilogram bebatuan. Tetapi bebatuan ini diambil dari sisi bulan yang menghadap bumi.Tetapi Bulan adalah benda geologis yang rumit dan bebatuan itu tidak mewakili keseluruhan bulan. Russel sendiri sudah meneliti berbagai macam bebatuan bulan dari pecahan asteroid. Menurut teori lautan magma, setelah bulan mendingin mineral bernama olivine dan pyroxene tenggelam ke dasar bulan. Berjuta-juta tahun kemudian kristal lain terbentuk seperti mineral bernama anorthite yang terlihat di permukaan. Lalu pegunungan muncul dan membentuk permukaan bulan seperti sekarang ini. Kemudian lautan magma letusan gunung mengering selama jutaan tahun. Salah satu contoh adalah bebatuan bulan ada yang berusia 4.3 miliar tahun, artinya 200 juta tahun terbentuk setelah bulan ada.Magma yang ada setengah padat dan setengah cair. Bagian luar tetap panas dan setengah kuat. Pembentukan lapisan luar bulan memang memiliki banyak teori dan teori lautan magma ini masih diperdebatkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan dan sepertinya kalau ada misi bulan, maka bisa lebih dalam diteliti. (sumber: Livescience)