Intisari-Online.com -Teknologi tanaman transgenik terus dikembangkan di Indonesia melalui rekayasa genetika. Setelah sebelumnya ada jagung, kedelai, kini Indonesia kembali memunculkan tebu transgenik yang merupakan produk pertama di dunia.
Sebagai langkah awal pengenalan pada petani, Indonesian Biotechnology Information Centre, lembaga yang bertanggung jawab atas tebu transgenik, melengkapinya dengan sertifikat keamanan terhadap lingkungan dan pangan. Sementara itu, keamanan untuk pakan masih terus dikembangkan oleh Kementerian Pertanian.
Teknologi transgenik sejatinya sudah dikembangkan jauh-jauh hari di Amerika Serikat. Di negara Paman Sam tersebut, teknologi ini sudah berkembang sejak 1996. Yang paling ditekankan dalam teknologi ini adalah keamanan produk transgenik, selain itu bagaimana caranya bisa berdaya saing tinggi dengan produk-produk lainnya.
Tebu transgenik dihasilkan tim peneliti dari Universitas Jember yang bekerjasama dengan PTPN XI di Jawa Timur. Salah satu keunggulan tebu transgenik ini adalah kemampuannya tahan kekeringan.
Padi juga
Selain tebu, riset transgenik juga dilakukan pada padi. Padi transgenik anti kekeringan hasil rekayasa genetika ini, dihasilkan oleh para peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Selain padi anti kekeringan, ada juga padi emas yang disipi vitamin A.
Padi emas merupakan hasil penelitian IRRI Filipina. Oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian pada tersebut lantas disilangkan dengan padi lokal. Belum ada hasilnya memang karena masih dalam tahap pengembangan. Meski demikian, besar harapan agar pengembangan varietas padi tersebut terus berlanjut.
Tidak hanya padi dan tebu, tapi seluruh produk pangan Indonesia. (Kompas)