Intisari-Online.com -Dia bernama Fargam. Kantor berita IRNA menyebut, pada Sabtu kemarin, para ilmuan Iran sukses meluncurkannya ke luar angkasa dan membawanya kembali dengan selamat.
Fargam sendiri adalah monyet kedua yang berhasil dikirim Iran ke luar angkasa. Monyet pertama dikirim pada Januari tahun lalu. Atas kesuksesannya tersebut, presiden Hassan Rouhani secara khusus memberikan selamat kepada para ilmuan.
“Secara total, ini adalah monyet kedua dikirim Iran ke ruang angkasa dan kembali dalam keadaan yang sempurna,” tulis Rouhani dalam akun Twitternya.
Pesan singkat yang tulis sang presiden itu juga sebagai penegas kesuksesan ilmuan Iran mengembangkan teknologi nuklir. Demontrasi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di Barat dan negara-negara Teluk lainnya. Ambisi nuklir Iran seolah tak bisa dibendung lagi.
Pada November 2013 silam, enam kekuatan dunia mencoba membuat terobosan kesepakatann untuk Teheran dalam rangka menghentikan program nuklirnya. Kesepakatan itu juga menawarkan keringanan hukuman kepada negeri para Mullah tersebut.
Tapi apa lacur, perjanjian itu tampak menghadapi kesulitan besar. Iran sendiri bersikukuh untuk mengembangkann teknologinya tersebut. Republik Islam tersebut berkilah bahwa pengembangan nuklir murni untuk energi listrik alih-alih sebagai senjata pemusnah.
Tentu saja ini bertentangan dengan dugaan Barat yang khawatir teknologi balistik yang mendorong roket ke orbit bisa dimanfaatkan untuk membuat hulu ledak nuklir ke sasaran.
“Kami menyimak laporan Iran telah meluncurkan benda (monyet) ke luar angkasa,” ujar Bernadette Meehan, jubir Dewan Keamanana Nasional AS, yang mengaku akan terus memantau perkembangan ini dengan sangat cermat.
Negara-negara Teluk lainnya melihat ini sebagai ancaman. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah menghabiskan banyak biaya hanya untuk membangun sistem pertahanan rudal yang canggih. Upaya Iran juga telah memancing Israel untuk menyerang pangkalan nuklir Iran. (newsdaily.com)