Kotak Hitam, Saksi Mata yang Tak Berwarna Hitam

Moh Habib Asyhad

Editor

Kotak Hitam, Saksi Mata yang Tak Berwarna Hitam
Kotak Hitam, Saksi Mata yang Tak Berwarna Hitam

Intisari-Online.com -Kotak hitamatau black boxselalu diidentikkan dengan kecelakaan sebuah pesawat. Melalui kotak ini, biasanya investigasi terkait kecelakan transportasi, taruhlah pesawat, diharapkan bisa dipecahkan. Secara teknik, kotak ini berfungsi untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara, juga kondisi cuaca selama penerbangan.

Pun demikian dengan proses penyelidikan kecelakan pesawat Malaysia Airlines MH370. (Baca juga Kemungkinan Penyebab Hilangnya Malaysia Airlines MH 370). Pelacak kotak hitam telah dikirim ke lokasi pencarian, sementara kemampuan kotak hitam MH370 untuk mengirim sinyal tersisa kurang dari dua minggu. Berikut fakta seputar kotak hitam:

Warnanya tidak hitam

Meski disebut kotak hitam, warnanya sebenarnya adalah oranye, tujuannya untuk mempermudah untuk membedakan dengan objek di sekitaranya.

Terdiri atas dua bagian

Kotak hitam terdiri atas dua bagian: flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR). Keduanya wajib bagi semua pesawat komersial dan pesawat pribadi, dan biasanya terletak di ekor pesawat. Posisi peletakan ini untuk memungkinkan agar kotak hitam ini utuh meski terjadi kecelakaan. FDR merekam kecepatan, ketinggian, akselerasi vertikal, dan penggunaan bahan bakar. Jika dulu masih menggunakan sistem kabel untuk merekam data, kini kotak hitam sudah menggunakan sistem solid-state memory boards.

Penemunya orang Australia

Penemunya adalah Dr David Warren, seorang warga Australia. Ayah Warren meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 1934. Saat itu, usia Warren masih 9 tahun. Pada 1950-an, Warren menemukan ide untuk menciptakan alat yang bisa merekam data penerbangan dan pembicaraan di kokpit. Ia menulis catatan untuk Aeronautical Research Centre di Melbourne yang disebut sebagai "Peralatan untuk Membantu Investigasi Kecelakaan Pesawat". Australia menjadi negara pertama di dunia yang mewajibkan penggunaan perangkat kotak hitam di pesawat.

Kotak hitam adalah istilah media

Sebenarnya, istilah kotak hitam hanyalah istilah favorit media. Sebab, para pakar tak menyebutnya demikian. Sejumlah teori menyebutkan asal-usul penggunaan istilah kotak hitam, mulai dari desain awalnya yang konon memang berwarna hitam hingga penggambaran pertama kalinya yang dilakukan seorang wartawan yang begitu kagum dengan alat ini dan menyebutkan, "Wah, ini kotak hitam yang luar biasa".

Hanya menyimpan 2 jam pembicaraan di kokpit

Perekam digital memiliki kapasitas cukup untuk merekam 25 jam data penerbangan, tetapi hanya dua jam suara di kokpit yang disimpan secara otomatis. Alat-alat CVR merekam pembicaraan kru satu sama lain, pembicaraan dengan menara pengawas, dan suara-suara lain di latar belakang.

Bisa sangat lama untuk ditemukan

Kotak hitam dilengkapi dengan alat pemberi informasi lokasi bawah air yang secara otomatis mengirim transmisi begitu menyentuh air. Perangkat ini hanya bisa berfungsi hingga kedalaman air 4 km dan mengirim sinyal sekali setiap detik selama periode 30 hari sebelum baterainya habis. Dalam pencarian kotak hitam pesawat Air France 447, dibutuhkan waktu dua tahun untuk menemukan dan mengangkat kotak hitam itu dari dasar laut.

Hampir tak bisa dihancurkan

Alat FDR biasanya dibalut dua kali dengan titanium atau baja. Bagian penting yang berisi memory boards telah diujicobakan dengan berbagai cara untuk menguji ketahanannya, termasuk percobaan menghancurkannya dengan api bersuhu 1.100 dejarat celsius.

Tak secanggih HP

Pasca-peristiwa pesawat MH370 ini, kalangan pakar menyarankan perlunya memperbarui metode koleksi data penerbangan. Dalam industri penerbangan saat ini, para penumpang bisa mengirim SMS, menjelajah internet selama penerbangan, tetapi komunikasi alat perekam data penerbangan tidak terhubung secara langsung (live) ke pihak terkait. Salah satu kendalanya adalah adanya kebutuhan terhadap bandwith dalam jumlah besar untuk mengirim data penerbangan dalam jumlah besar pula. (Egidius Patnistik|kompas.com)