Intisari-Online.com - Perjalanan cinta yang selama ini kita rasakan ternyata merupakan sebuah proses kimia. Dalam buku Misteri Cinta & Cowok karya Ajen Dianawati, ditulis bahwa, menurut sebuah penelitian, cinta tidak hanya datang lewat mata, lalu turun ke hati.
Namun, bisa juga datang lewat indera lainnya, seperti hidung atau telinga. Sinyal-sinyal dari kedua indera tersebut merangsang otak untuk memproduksi sejumlah senyawa kimia yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. dalam hal ini, otak berperan penting sebagai ‘pusat pengendali’ proses cinta.
Otak memproduksi hormon cinta. Dalam buku Misteri Cinta & Cowok, ada beberapa hormon cinta yang men-support manusia ketika sedang dimabuk asmara, yaitu:
1. Feromon
Hormon ini sama persis dengan hormon yang diproduksi ratu lebah untuk mengenali jenis lebah yang berasal dari kawanannya. Artinya, ketika naksir seseorang, tubuh kita akan secara otomatis mengeluarkan wewangian khusus. Dan jika seorang lawan jenis yang kita taksir merasa cocok dengan wangi tersebut, maka cinta pun akan terbalas.
(Baca juga: Pria Jatuh Cinta dengan Kekurangan Wanita)
2. Oxytocin
Hormon yang membuat seseorang selalu merasa ingin dipeluk atau dicium oleh pasangannya. Hormon ini sangat berpengaruh dalam mendekatkan suatu hubungan.
3. Vasopressin
Hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual dan tingkat kesetiaan seseorang pada pasangan. Semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia pada pasangannya.
4. Dopamine
Pernah dengar pendapat bahwa orang akan terlihat bersinar atau tambah cantik saat sedang jatuh cinta? Nah, hormon inilah yang bekerja pada tampilan fisik seseorang sehingga membuatnya terlihat lebih bersinar. Jadi, kalau ingin terlihat lebih cantik, jangan ragu untuk jatuh cinta, ya!
5. Neuropinephrine
Hormon ini memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat, sehingga tubuh merasa lebih semangat dan selalu senang. Itulah sebabnya mengapa seseorang yang sedang jatuh cinta selalu merasa happy dan cerah ceria.
Nah, itu tadi beberapa hormon cinta. Semoga bermanfaat.