Komponis besar Spanyol, Manuel de Falla, amat terpukul tatkala mendengar kabar tentang kematian temannya, pelukis Ignacio Zuloga. Dengan penuh penyesalan, Falla meratapi, "Sayang sekali! Padahal aku belum sempat menjawab suratnya yang kuterima 5 tahun silam."
Hampir semua orang dalam hidupnya pernah merasa bersalah akibat penundaan yang dilakukannya. Bahkan, pada banyak orang, kebiasaan menunda sudah seperti penyakit yang menguasai hidup mereka, sehingga menghasilkan segunung pekerjaan yang tak pernah dicoba dan segunung lagi pekerjaan yang dilakukan dengan setengah hati.
Yang luar biasa, beberapa orang ada yang sampai meninggal lebih dini hanya lantaran menunda-nunda terus untuk berkunjung ke dokter, entah untuk memeriksakan nyeri jantung atau gumpalan daging di tubuh. Ada pula yang tidak kunjung mendapat promosi jabatan yang didambakan karena terlampau sering mengabaikan deadline, sasaran, dan rapat penting.
Nyatalah, kebiasaan menunda dapat memperburuk kehidupan, merusak hubungan, menghancurkan karier dan cita-cita. Padahal praktik menunda hanyalah perilaku buruk, dan seperti perilaku lainnya, perilaku buruk ini cukup mudah diubah. Berikut ini beberapa strategi efektif untuk memerangi kebiasaan menunda.
- Apa ruginya terbiasa menunda?Kebiasaan menunda bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi suatu sikap yang menghambat pertumbuhan pribadi dan profesi. Kebiasaan menunda memang membuat pelakunya terperangkap pada pekerjaan lama. Tak ada evolusi atau pertumbuhan. Penundaan itu mengerem roda kemajuan, menghancurkan tujuan dan aspirasi, serta menimbulkan frusasi, marah, dan putus asa.
Pengaruh buruknya dapat dilihat pada mereka yang terpaku terlalu lama dalam pekerjaan atau relasi pribadi yang jelas-jelas tak cocok. Juga pada yang tak kunjung menjauhi kebiasaan makan yang buruk, penyalahgunaan obat (termasuk alkohol), atau ketagihan pada rokok. Termasuk pada orang-orang yang menghindari tugas-tugas sulit dan konfrontasi, hingga akhirnya tindakan apa pun yang diambil, tak efektif lagi untuk mengatasi masalah yang timbul.
- Lakukan terobosanHentikan kebiasaan menunda hari ini juga. Segera buatlah komitmen untuk mulai menggarap tugas-tugas yang telah dan sedang ditunda. Ingatlah bahwa menit ini adalah waktu terbaik untuk menghentikan kebiasaan menunda. "Lakukan hari ini apa yang ingin Anda tunda sampai besok". Dengan menghentikan perilaku menunda hari ini, kita tidak cuma akan merasa lebih baik, tetapi juga akan merasa lebih mudah untuk menyelesaikan tugas-tugas esok hari.
- Tetapkan tujuan yang realistis Banyak rencana bagus yang gagal begitu saja lantaran yang ingin dicapai terlalu banyak dan tidak realistis. Sulit untuk menumbuhkan motivasi jika tujuan yang hendak dicapai terlalu melangit. Tujuan yang tidak realistis mempercepat hilangnya semangat dan datangnya kekalahan.Banyak tugas yang terselesaikan dengan lebih baik jika tugas-tugas itu dipecah menjadi beberapa pekerjaan lebih kecil. Sukses datang bila ditetapkan tujuan harian yang kecil-kecil untuk mencapai tujuan besar berjangka panjang.
- Bersiaplah menghadapi kesulitanMengubah pola lama yang sudah telanjur jadi kebiasaan tentu akan menyita waktu dan tenaga. Jangan berharap terlalu banyak. Antisipasi tibanya masa sulit. Supaya tidak kecil hati dan frustasi ketika hasilnya tidak juga tampak, kita harus menerapkan disiplin untuk tetap maju. "Kemauan keras dan disiplin selalu membuahkan hasil yang dikehendaki". Ibaratnya, kita perlu mengelem pantat kita di kursi, sehingga tahan duduk untuk menekuni setiap pekerjaan, sampai kita merasa sudah melakukan yang terbaik untuk pekerjaan itu.
- Prioritaskan tanggung jawab dan sasaranPerjuangan memang berat. Untuk berhasil, dibutuhkan tekad yang besar dan kemampuan untuk menentukan skala prioritas.
- Lawan pertimbangan negatifBantahlah diri Anda sendiri bila muncul pertimbangan yang bersifat negatif. Dengan 'melawan pemikiran sendiri' maka dapat dipelihara komitmen untuk mengerjakan pekerjaan hingga benar-benar puas dapat menyelesaikannya.
- Cepat umumkan posisiKemampuan kita dalam menyelesaikan tugas dan menangani masalah akan sangat meningkat, bila kita memberitahukan komitmen yang telah kita buat itu kepada orang-orang yang bersikap mendukung. Komitmen pribadi yang diumumkan akan menambah energi dan motivasi kita. Tindakan ini juga akan menarik dukungan dan semangat dari orang lain. Sering kali, dari orang lain kita akan mendapatkan pemikiran-pemikiran yang meningkatkan kemampuan kita dalam berprestasi.
- Bayangkan kita benar-benar telah berhasilBila kita sering membayangkan diri berhasil mencapai sasaran yang dituju, komitmen akan meningkat dan kebulatan tekad juga menguat. Untuk menggambarkan tujuan secara jelas, berikut ini bisa dijadikan acuan: buatlah garis besar langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas itu; bayangkan diri kita menjalankan langkah-langkah ini; dan bayangkan saat kita benar-benar berhasil mencapai sasaran.
- Beri penghargaan pada diri sendiriMemberi penghargaan atas usaha dan kemajuan yang dicapai adalah lebih baik ketimbang mengkritik diri sendiri bila terjadi kemunduran. Pemberian penghargaan itu akan mendorong kemajuan secara berkelanjutan. Penghargaan itu benar-benar patut diterima, misalnya, ketika kita berhasil mengganti cokelat dengan wortel, atau mengganti nonton TV dengan lari. Ucapkan selamat kepada diri sendiri dan perkuat dengan melakukan sesuatu yang sepenuhnya untuk kesenangan sendiri.
Akhirnya, tidak ada kata terlambat untuk menghentikan kebiasaan menunda. Sungguh pun sepanjang hidup, kita telah terbiasa menunda pekerjaan, cara hidup seperti itu masih dapat diubah sama sekali. Dengan mengakhiri kebiasaan menunda, kita menaikkan tingkat hidup kita sendiri dan akan menikmati prestasi yang lebih memuaskan dan menggembirakan.