Jangan pernah bicara soal membangun karier hingga tempat yang tinggi kalau sejak semula Anda sudah menentukan ingin mengeruk kekayaan materi dengan cara haram atau mencari jalan pintas. Bagaimana sebaiknya sebuah karier dibangun?
Biarkan bunga kehidupan mekar secara alamiah. Ada saat menanam, memupuk, menyiangi, serta tentu saja berbunga dan kemudian mekar. Semua memiliki waktu masing-masing. Demikianlah, cita-cita, keinginan, atau tujuan apa pun tidak dicapai dengan cara memaksa.
Bekerja, berkarya, atau menjalani sebuah karier, bagi sebagian orang, sebenarnya merupakan proses perjalanan hidup itu sendiri. Justru dengan bekerja manusia menjadi manusia. Dengen bekerja manusia memperoleh kemanusiaannya.
Modal utama yang perlu ditanamkan dalam diri sejak awal, apalagi buat mereka yang baru memulai berkarier, yaitu kepercayaan diri yang sungguh bahwa kita mempunyai masa depan.
Berikut ini cara praktis bagaimana membangun karier dengan cara mengembangkan Emotional Intelligence (EI).
- EI dimulai dengan mengenal diri sendiri (self-awareness). Karena itu kenali kekuatan diri.
- Kembangkan sikap optimisme. Sikap yang merupakan salah satu elemen EI ini akan memudahkan Anda mencapai sukses dan kebahagiaan. Orang yang optimistis biasanya berumur lebih panjang, lebih sehat, lebih mampu menggali kemampuannya serta menikmati keberhasilan.
- Kembangkna fleksibilitas. Tidak sedikit keberhasilan yang luar biasa dan memuaskan dicapai ketika kita sedang memikirkan sesuatu di luar apa yang pernah kita rencanakan.
- Memanfaatkan kemampuan Anda dalam menjalin hubungan antarpribadi. Bukan dalam arti perlu banyak mengetahui berbagai hal tentang seseorang, melainkan lebih untuk mengembangkan hubungan yang kuat sehingga bisa ikut mendorong Anda mencapai tujuan.
- Membangun daya lenting (resilience). Jalan menuju keberhasilan tidak pernah mulus. Bagaimana Anda menyikapi kemunduran, kegagalan, dan kemalangan akan menentukan jalur karier Anda. Karena itu kembangkan daya tahan Anda guna menghadapi semua itu, kalau perlu dengan mengikuti kursus, seminar, pelatihan untuk itu.
- Manfaatkan intuisi Anda. Intuisi merupakan pemandu terbaik yang kita miliki.
- Jadikan diri Anda anggota tim yang berharga. Banyak jenis pekerjaan dewasa ini yang dikerjakan oleh tim, maka semangat bekerja sama menjadi penting. Pelajari bagaimana cara mengatasi rasa tidak puas lalu membalikkannya menjadi hal yang konstruktif, pelajari pula bagaimana memotivasi rekan satu tim, dan terus maju.
- Terapkan sikap kepemimpinan yang sudah ada dalam diri Anda sejak dari sononya. Dalam pengertian menularkan semangat, etos, motivasi kepada rekan-rekan kerja Anda, tetapi tetap mempertimbangkan perasaan-perasaan mereka.
- Tidak segan untuk selalu berkomunikasi dengan siapa pun rekan kerja Anda. Jika keahlian, pendidikan, dan pengalaman sama, tidakkah Anda cenderung memilih orang yang paling mudah untuk diajak bekerja sama? Hendaknya Anda mau berbagai informasi dan sumber daya. Bantulah rekan di sekitar Anda untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Fokuslah pada kekuatan dan bukan kelemahan mereka. Berempati pada kebutuhan mereka. Beri jalan mereka untuk mencapai tujuan dan ungkapkan kegagalan Anda pada keberhasilan mereka.
- Ikuti pelatihan pengembangan profesi atau EI.
Perlu diingat, keberhasilan dalam karier kita bukan ditentukan oleh orang lain termasuk atasan kita, tetapi sebagian besar ditentukan oleh diri kita sendiri. Jangan pernah berhenti belajar, belajar, dan belajar sepanjang karier.