Era Kerja Di Rumah Tamat!

Agus Surono

Penulis

Era Kerja Di Rumah Tamat!
Era Kerja Di Rumah Tamat!

Intisari-Online.com - Saat bekerja di kantor menjadi kebiasaan, keinginan bekerja di rumah seperti menarik. Tak perlu bangun pagi, repot di perjalanan, dan stres karena terjebak kemacetan. Dengan bekerja di rumah kita bisa mendampingi anak belajar atau mengawasi mereka bermain. Namun, seperti pameo rumput tetangga lebih hijau, begitu juga dengan konsep bekerja di rumah. Ada banyak kendala yang tak terpikirkan sebelumnya. Gangguan yang justru bisa menurunkan produktivitas Anda.Ada yang mengatasi kebosanan di rumah dengan bekerja di kafe. Atau perpustakaan. Namun yang harus diingat, bekerja dan makan atau membaca buku adalah dua hal yang berbeda. Belum lagi kalau kelamaan nongkrong di kafe sementara pengunjung mulai penuh, ada rasa sungkan. Kembali bekerja di kantor menjadi sesuatu yang menarik. Tapi masak iya menelan ludah sendiri? Begitu pemikiran mereka yang ngotot memperjuangkan bekerja di rumah.Akhirnya ditemukan solusi yang lebih menarik. Bekerja tetap di kantor tapi kantor sewaan. Di sini berkumpul beberapa orang yang tujuannya bekerja tapi bukan dari perusahaan yang sama. Istilahnya coworking. Gagasan ini bermula dari Brad Neuberg yang tahun 2005 menyewakan apartemennya untuk bekerja kepada siapa saja yang berminat menggunakannya. Insinyur perangkat lunak yang pernah bekerja di Google ini pula yang menjadi salah satu pendiri Citizen Space, kantor coworking pertama di San Francisco.Layaknya ruang perkantoran, meja yang disewakan sudah dlengkapi dengan akses internet nirkabel, printer all-in-one, mesin fotokopi, hingga ruang rapat untuk presentasi atau meeting. Beberapa kantor menyediakan bar dan kamar mandi. Juga sofa untuk bersantai. Jadilah ruangan coworkingseperti memadukan rumah dan kantor dalam sebuah bangunan.Dengan bekerja bersama pekerja lain bidang, coworking memberi kesempatan untuk kolaborasi dalam pekerjaan. Dengan semakin akrabnya antar-coworker (pekerja coworking), maka pertukaran ide pun dimungkinkan. Pemikiran out of the box bisa saja muncul karena teman kita sama sekali berada di luar persoalan kita sehingga bisa lebih jernih melihat masalah. Sementara dengan menjamurnya coworking ini, maka persoalan kemacetan bisa dihindari dengan memilih tempat yang tak jauh dari tempat tinggal kita.Bagaimana prospek coworking ini? Survei yang dilakukan oleh Global Coworking menunjukkan hasil yang positif.

  • 85% responden menyatakan bahwa mereka lebih termotivasi bekerja setelah bergabung dengan komunitas coworking
  • 88% responden merasa memiliki interaksi yang lebih baik dengan orang lain setelah bergabung
  • 57% responden menyatakan bahwa mereka jadi lebih sering bekerja dalam tim setelah bergabung dengan coworking
Anda tertarik? (Intisari Oktober 2011)