Terpikat Burger Rumahan

K. Tatik Wardayati

Editor

Terpikat Burger Rumahan
Terpikat Burger Rumahan

Burger memang bisa membuat orang keblinger karena kelezatannya. Namun, dapat pula memicu timbulnya penyakit.

Siapa sih yang tidak mengenal dan tidak menyukai burger? Roti yang populer di negeri Paman Sam ini memang sudah akrab di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Penjaja kaki lima, kantin sekolah, resto hingga hotel bintang lima tak ragu menjual burger. Rupa, rasa, dan harganya pun bervariasi. Dari yang menawarkan kelezatan hingga mengklaim burger-nya sehat.

Lezat, bergengsi tapi perlu diwaspadai. Karena burger mendapat cap sebagai makanan junk food. Makanan ini tinggi kalori karena tinggi lemak dan karbohidrat tetapi rendah serat sehingga secara umum dinilai kurang gizinya. Akhirnya makanan seperti ini bisa berisiko berbagai penyakit seperti obesitas, kanker, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti diabetes, jantung koroner, darah tinggi, stroke sampai asam urat.

Mengapa burger mendapat label sebagai makanan junk food. Padahal setangkup burger mengandung nutrisi lengkap, karbohidrat dari roti, vitamin dan mineral, kalsium dari keju, ditambah protein dan lemak. Menurut dr. Nany Leksokumoro, MS., Sp.GK, "Kualitas bahan, frekuensi mengonsumsinya, jumlah penyajian, komposisi makanan, dan usia yang mengonsumsinya menentukan pengkategorian junk food." Bila sehari-hari seseorang sudah mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, wajar saja pada akhir pekan mengonsumsi satu porsi burger. Tapi akan berdampak negatif bila mengonsumsi burger hampir setiap hari. Sebab, umumnya burger yang kita beli mengandung lemak dan zat tambahan yang cukup tinggi sehingga kurang baik untuk kesehatan tubuh.

Nah, bila begitu, untuk mendapatkan burger yang sehat, kenapa kita tidak membuatnya sendiri? Pilihan bahan tentunya menggunakan bahan dengan kualitas terbaik dan terjaga seperti memakai daging sapi tanpa lemak, roti yang berserat tinggi, dan sayuran segar. Kebersihannya pun lebih terjamin.

Dari segi biaya, burgerbuatan sendiri juga lebih ekonomis daripada membelinya. Dari satu resep burger, bisa disajikan lima hingga enam porsi burger sehat. Bisa juga lebih bila dibuat dalam porsi kecil.

Trik jitu membuat burger sehat

  • Membuat sendiri daging burger, Anda akan yakin bebas dari bahan tambahan sintetis dan kandungan lemaknya terkontrol. Karena menggunakan daging sapi tak berlemak seperti daging has dalam, dada ayam, atau ikan. Untuk daging cincang, tentunya dengan mencincang sendiri sehingga benar-benar terjamin kadar lemak jenuhnya.
  • Daging burgerbisa dibuat sekaligus dalam jumlah banyak. Setelah dipakai secukupnya, sisanya bisa disimpan dalam freezer hingga satu - dua minggu.
  • Cita rasa burger bisa diperkaya dengan aneka bumbu Nusantara atau Asia selain bumbu ala barat, seperti burger teriyaki, yakiniku, bumbu kari atau saus thai.
  • Pilihlah teknik memanggang daripada menggoreng daging burger karena bisa mengurangi kandungan lemak jenuh, penyebab berbagai penyakit.
  • Perbanyak jumlah sayuran seperti daun selada keriting, daun selada bokor, mentimun, bawang bombai, paprika, dan tomat agar nutrisinya lebih lengkap.
  • Selain roti khusus untuk burger, Anda dapat mengkreasikan menggunakan roti gandum, bagel, nasi, ketan bakar, atau mantau untuk membuat burger.
Ingin coba membuat untuk anak-anak di rumah? Akhir pekan ini kami akan menyajikan resep burger sehat dan mudah dibuat. Ditunggu kehadiran resepnya ya ....