Tak seperti kacang mete atau kacang tanah, kita lebih mengenal kacang almond atau amandel, sebutan bahasa Belandanya, dari cokelat dan kue. Cokelat almond dan kue/cake tabur almond.
Padahal, kacang almond ini seperti halnya kacang lain yang kita kenal, bisa dimakan begitu saja. Entah digoreng ataupun dipanggang. Di negara kita, kacang ini kurang populer karena hanya ada dalam bentuk snack kacang-kacangan impor.
Kacang almond sebenarnya adalah biji dari buah pohon almond yang bahasa Latinnya bernama Prunus dulcis. Aslinya diperkirakan dari daerah Iran. Kacang ini kaya fitokimia (segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan)dan zat gizi. Ada vitamin E yang menurut penelitian Politzer dapat mempertahankan kestabilan kondisi mata. Juga mengandung sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, mangan, tembaga, dan fosfor. Juga flavonoid berupa katesin, epikatesin, dan kaempferol. Yang tak kalah penting, kandungan asam lemak tak jenuhnya juga tinggi, hampir 70%, yang bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Jadi, menyelipkan kacang almond ini di berbagai makanan selain memberi rasa yang lebih enak juga dapat memperbaiki kondisi kesehatan.
(Sumber: Food Cures)