Intisari-Online.com – Selada (lactuca sativa), tumbuh sebagai sayuran daun, salah satu tanaman salad yang paling halus di dunia ini. Selada dianggap sebagai raja dari tanaman salad. Tanaman tahunan atau dua tahunan beriklim sedang ini dari keluarga Asteraceae. Sayuran ini biasanya dikonsumsi dingin dan mentah, dalam salad, hamburger, taco, dan beberapa hidangan lainnya. Pada dasarnya ada enam jenis selada, yaitu butterhead (Boston), selada cina, crisphead (Iceberg), looseleaf, Romaine, dan Summer Crisp (Batavia). Semuanya digunakan untuk satu tujuan, yaitu membuat salad. Selada menawarkan penggunanya sejumlah manfaat kesehatan dan gizi, seperti dikutip dari Lifemojo.
Nilai gizi
Selada merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Kaya garam mineral dengan unsur-unsur alkali sangat mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga darah tetap bersih, pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat.
Selada berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi membantu pembekuan darah. Nutrisi lainnya adalah vitamin A dan B6, asam folat likopen, kalium, dan zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid yang bertanggung jawab untuk efek terapeutik.
Meskipun semua varietas selada memiliki kalori rendah, namun memiliki kandungan gizi yang berbeda. Selada sebagai sumber baik kolin. Selada Romain yang paling padat nutrisi dari semua varietas dan merupakan sumber vitamin A, B1, B2 dan C, asam folat, mangan dan kromium. Selada merah mendapat warna merah dari pigmen yang disebut antosianin. Pigmen ini berfungsi sebagai antioksidan, menghilangkan radikal bebas yang merusak sel. Beberapa peneliti menemukan berbagai selada merah mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.
Manfaat kesehatan dari selada
- Menjaga berat badan. Selada sangat baik untuk pelaku diet karena sangat rendah kalori, rata-rata hanya 1- - 50 per porsi. Selada juga kaya air, memungkinkan tubuh untuk terhidrasi. Selada juga mengandung serat, yang membantu pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.
- Melawan penyakit. Selada mengandung beta-karoten yang merupakan pejuang melawan penyakit. Penyakit tertentu seperti katarak, stroke, penyakit jantung, dan kanker dapat dilawan dengan makan selada.
- Mencegah kanker. Menurut American Cancer Institute dan American Cancer Society, makanan yang kaya vitamin A dan C dapat membantu mencegah kanker tertentu. Selada mengandung kedua vitamin tersebut.
- Membantu penderita sembelit. Selada mengandung serat makanan yang dapta membantu usus bergerak lebih mudah sehingga membantu pencernaan. Selada juga terbukti mengobati gangguan asam lambung, arthritis, katarak, masalah peredaran darah, dan kolitis.
- Membantu dalam pemulihan jaringan. Selada tinggi akan kandungan magnesium. Elemen ini memiliki peran penting dalam pemulihan jaringan, saraf, otak, dan otot. Juga berkontribusi memperpendek waktu pemulihan. Makan selada bisa mempercepat bangkitnya kembali otot-otot lelah, jaringan, dan saraf.
- Meredakan sakit kepala. Jus daun selada bila dicampur dengan minyak mawar, lalu ditempelkan pada dahi, dapat membantu meredakan sakit kepala sehingga dapat menjamin tidur nyenyak.
- Mencegah cacat lahir. Selada kaya akan asam folat, yang dikenal membantu mencegah cacat lahir pada tahap awal kehamilan. Juga mencegah anemia.
- Melawan insomnia. Mengonsumsi selada membantu melawan insomnia karena mengandung zat yang menginduksi tidur yang disebut lactucarium. Ini adalah zat candu ringan yang ada pada hampir semua jenis selada.
- Meningkatkan kesehatan hati. Selada juga diyakini berkontribusi terhadap kesehatan hati.
- Merawat rambut rontok. Campuran jus selada dan jus bayam dikatakan baik bagi mereka yang terganggu oleh masalah rambut rontok.
- Menenangkan gairah seksual. Para peneliti di Universitas California menunjukkan serangkaian percobaan yang hasilnya selada memiliki efek menenangkan pada gairah seksual, yang berpengaruh kuat pada peningkatan tingkat kesuburan. Meskipun temuan ini tampak kontroversial, selada sering disarankan untuk membantu pria yang menderita ejakulasi dini.
- Menyediakan nutrisi selama kehamilan dan menyusui. Asam folat dalam selada membantu mencegah anemia megaloblastik selama kehamilan. Ini ditunjukkan dalam serangkaian percobaan pada ibu yang rajin mengonsumsi selada bebas dari anemia gizi. Makan selada juga memiliki pengaruh besar atas sekresi hormon progesteron. Makan selada dengan bayam, asparagus, kacang polong, dan kembang kol meningkatkan asam folat atau vitamin B dari menu makanan. Sekitar 300 – 500 mcg vitamin ini diperlukan selama trimester terakhir kehamilan. Kekurangan vitamin ini menyebabkan anemia megaloblastik.
Kadang-kadang kita cenderung mengabaikan nilai gizi makanan lengkap dan memanjakan diri pada sesuatu yang memenuhi selera kita. Maka, teruslah mencari makanan seperti selada yang akan menambah “kesenangan” pada indera kita dan jelas bermanfaat bagi kesehatan kita secara keseluruhan.