Intisari-Online.com – Orang Asia banyak mengonsumsi beras secara teratur. Mereka tidak tahu kalau makan nasi putih secara teratur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hasil penelitian terbaru menunjukkan, orang yang mengonsumsi nasi putih tiga atau empat kali sehari cenderung dipengaruhi oleh diabetes tipe 2 bila dibandingkan dengan mereka yang hanya makan nasi putih sekali atau dua kali seminggu.
Diabetes termasuk penyakit yang cukup berbahaya. Karena itu disarankan untuk mencegah dan menghindarinya. Sedangkan bagi penderita diabetes, mereka harus selalu mengontrol tingkat gula darah mereka. Saat ini penderita diabetes bahkan dapat mengontrol kadar gula darah melalui iPhone.
Para ahli memperkirakan risiko peningkatakan diabetes sebesar 11% setiap kali ada peningkatan asupan nasi putih setiap hari. Namun, seperti dikutip oleh LiveScience, penelitian ini hanya menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat.
Dalam penelitian ini, peneliti dari Harvard School of Public Health di Boston, Amerika Serikat mengkaji empat penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara makan nasi putih dan risiko diabetes tipe 2. Dua di antaranya dilakukan di negara-negara Asia (Cina dan Jepang) dan dua lainnya di Amerika dan Australia.
Mereka ingin mengetahui hubungan antara makan nasi putih dan perkembangan diabetes yang lebih kuat di antara orang Asia yang cenderung makan nasi putih lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak makan nasi putih secara teratur.
Penelitian ini melibatkan 352.000 responden. Durasi penelitian bervariasi antara 4 – 22 tahun. Penelitian ini menunjukkan tidak ada responden yang terkena diabetes saat penelitian dimulai. Tapi setelah masa penelitian, sebanyak 13.284 orang diketahui menderita diabetes. Temuan ini dipublikasikan dalam British Medical Journal.
Hubungan antara peningkatan konsumsi nasi putih dengan risiko diabetes ditemukan di Asia dan negara-negara Barat, meskipun hubungan ini lebih kuat di negara-negara di Asia. Para ilmuwan juga menemukan, hubungan tersebut lebih kuat pada wanita dibandingkan pria.
Para peneliti mengatakan, beras memiliki indeks glikemik (kadar karbohidrat dalam darah) yang cukup tinggi, yang berarti tubuh dengan cepat mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Indeks glikemik dari beras putih sekitar 64 pada skala 100 (sebagai perbandingan data dari Harvard, es krim memiliki indeks glikemik sebesar 61, jus jeruk 50). Banyak orang yang ingin menurunkan berat badan menghindari makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Mereka juga menekankan bila nasi putih mengandung nutrisi yang kurang daripada beras merah.