Intisari-Online.com – Terhadap seorang ibu hamil sering terlontar anjuran, “Makan kacang hijau, agar rambut bayinya kelak lebat.” Tak kurang juga yang memberikan alasan lain di balik anjuran yang biasanya diberi tanpa diminta itu, “Kacang hijau memperkuat tulang lo!” Apa iya sih?
Kacang hijau kaya akan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk rambut. Ia juga mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi sehingga pantaslah kalau dinobatkan sebagai makanan yang memperkuat tulang.
Tumbuhan yang nama latinnya Phaseolus radiatus L. ini merupakan tumbuhan perdu berbatang basah dengan cabang tegak. Daunnya berbentuk segitiga menyirip. Bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Dari bunga itulah terbentuk polong yang berisi 10 – 15 biji kacang hijau.
Kacang hijau mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks seperti vitamin B1 (tiamin) dan B2 (riboflavin), niacin, dan asam amino yang berkhasiat sebagai obat beri-beri, demam nifas, pelancar air seni, dan kurang darah.
Pada dasarnya vitamin yang diperlukan oleh tubuh ada dua jenis, yaitu yagn larut air dan yang larut lemak. Termasuk kategori pertama misalnya vitamin B kompleks dan vitmain C. Vitamin-vitamin ini karena larut dalam air akan mudah dikeluarkan lewat urine. Karena tidak ada “tabungan”, padahal tubuh juga tidak mampu memproduksi sendiri, vitamin ini perlu selalu ada pada makanan kita sehari-hari. Kekurangan vitamin-vitamin ini bisa menyebabkan gangguan seperti dermatitis, anemia, gangguan pencernaan, dan gangguan neurologis. Sedangkan termasuk kategori kedua adalah vitamin yang larut lemak seperti vitamin A dan E.
Vitamin B1, B2, dan niacin biasanya ditemukan dalam biji-bijian, polong-polongan, dan sayuran berwarna hijau. Vitamin B12 yang juga tergabung dalam vitamin B kompleks hanya ditemukan dalam daging dan produk susu.
Ada beragam makanan sehari-hari yang mengandung kadar zat besi lebih besar dari 50 mg/kg, seperti hati, jantung, telur, kerang, dan kacang-kacangan. Suatu penelitian yang khusus meneropong kandungan zat besi dalam biji kacang-kacangan menemukan kenyataan bahwa kadar zat besi kacang hijau yang paling tinggi, yaitu 26,15 mg/100 g. Bandingkan dengan kandungan zat besi dalam kacang kecipir yang cuma 3,33 mg/100 g dan kacang kedelai yang hanya 4,77 mg/100 g. Karena kandungan zat besi yang begitu tinggi maka kacang hijau dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi anemia.
Tidak hanya itu, kacang hijau juga dapat menurunkan kadar lemak tubuh. Dari penelitian terhadap hewan percobaan (Asmanelis, 1993) yang diberi minyak kelapa selama 2 minggu berturut-turut, ketika mereka diberi kacang hijau 6 g/kg berat badan, kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL darah kelinci mengalami penurunan.
Melihat begitu banyak khasiat kacang hijau terutama terhadap lesu darah alias anemia, mari kita ramai-ramai menyantap kacang hijau yang mudah didapat dan harganya relatif murah ini. (Menu Sehat)