Intisari-Online.com - Jika Anda masih menyukai minuman bersoda, Anda perlu berpikir ulang demi kesehatan Anda. Beberapa penelitian kedokteran telah menempatkan minuman bersoda sebagai minuman yang berdampak buruk bagi kesehatan peminum setianya. Belakangan kampanye mengurangi minuman bersoda mulai digaungkan untuk menekan angka diabetes dan obesitas.
Sebuah iklan kampanye kesehatan yang diunggah dalam situs therealbears.orgmemberikan gambaran ketidakbahagiaan bagi peminum soda. Dalam video kartun berdurasi 3 menit 46 detik tersebut, sekelompok beruang kutub dengan gembira meminum soda berkaramel. Namun efek buruk mulai tampak setelah mereka meminumnya. Kandungan gula yang tinggi pada soda menjadikan beruang mengalami obesitas, kerusakan gigi, disfungsi ereksi, hingga amputasi kaki sebagai komplikasi diabetes. Pada akhirnya para beruang tersebut membuang minuman
“Saya pikir pembuat video harus bertepuk tangan atas apa yang telah mereka capai,” ujar Timothy Edgar, direktur Program Komunikasi Kesehatan di Emerson Collage, Boston. Seperti diberitakan myhealthnewsdaily, beberapa ahli mendukung pesan video untuk mengurangi dampak obesitas yang ditimbulkan dari kebiasaan meminum soda. Konsumsi berlebih minuman ekstragula seperti soda dapat meningkatkan risiko obesitas anak sebesar 60%. Meskipun Edgar tak meyakini jika iklan ini dapat mengubah pola perilaku konsumsi soda dalam masyarakat yang telah mengakar kuat.
Goerge Hacker, penasihat senior Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum Amerika Serikat berpendapat bahwa iklan ini memberikan pandangan lain dari kebisaan meminum soda. Suatu pandangan berbeda atas iklan para produsen yang selama ini mengungkapkan bahwa meminum soda akan mendapatkan kebahagiaan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, ketidakbahagiaan-lah yang diperoleh. Klik tautan ini untuk melihat video.
Belajar dari kisah beruang kutub tersebut, yuk saatnya mengurangi konsumsi minuman bersoda.