Intisari-Online.com – Bawang putih saja kok bisa bikin belingsatan ibu-ibu rumah tangga ya? Wajar sih. Bawang dibayar mahal, karena selain produksinya tidak bisa banyak, bawang putih juga dipercaya mampu menjaga kesehatan. Makan bawang dalam santapan sehari-hari bisa menambah zat pembersih alami. Menyantap bawang putih sehari-hari dapat membersihkan darah kotor secara murah. Orang-orang Amerika yang tergila-gila bawang bahkan sempat bersemboyan “Satu siung sehari, membuat penyakit lari.”
Bawang itu bersifat antiseptis, sampai pernah disebut “penisilin Rusia” berkat allicin (sebuah ester allyl triopropen sulfinic acid) yang ditemukan oleh Vaballito dan Bailey tahun 1944, dan alliin (sejenis protein propenyl sulfinyl alanina) yang ditemukan oleh Stoll dan Seebeck, 4 tahun kemudian (1948).
Protein alliin baru bisa antiseptis kalau dibongkar oleh enzim allinase yang sudah terbawa dalam umbi bawang, tetapi baru bekerja kalau jaringan selnya rusak. Misalnya karena dikunyah atau digerus menjadi sambal bawang. Sulfur (belerang) yang terbebas dari ikatan protein kemudian menunjukkan sifat antibiotik seperti ester allicin.
Sayangnya jumlah kedua zat itu tidak begitu banyak, sehingga baru berkhasiat kalau bawangnya dimakan cukup banyak. Nah, supaya tidak usah makan banyak sekaligus, disantaplah sedikit demi sedikit dalam makan sehari-hari.
Karena kandungan kaliumnya cukup tinggi, 100 gram bawang putih mengandung kalium 346 mg, lantas dipercaya sebagai obat antihipertensi. Padahal, bawang putih hanya bersifat mencegah hipertensi. Pasien yang bersemangat biasanya mengunyah umbi bawang putih mentah karena dipercaya lebih berkhasiat daripada yang sudah dimasak. Padahal, bawang putih mentah dapat membuat lambung kacau. Sebaiknya menyantap bawang putih yang sudah diolah (direbus, digoreng, atau dipanggang), karena sesudah diolah, belerang yang berkhasiat sudah lepas dari ikatan ester dan proteinnya. Ia lebih bermanfaat dalam keadaan lepas ini.
Kalau jumlah yang disantap masih masuk akal, tidak ada masalah. Tapi kalau kebanyakan, bau badan kita tidak enak. Ini gara-gara belerang yang dikandungnya berkeliaran secara berlebihan.
Uhh, kita juga tidak mau kan badan jadi bau bawang? (Intisari)