Intisari-Online.com -Masalah gizi buruk masih menjadi momok di negara berkembang seperti Indonesia. Jika dibiarkan hal ini akan mengakibatkan munculnya penyakit degeneratif di usia muda, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke dan kanker. International Diabetes Federation memprediksikan sekitar 11,8 juta orang Indonesia berpotensi terkena diabetes di tahun 2030.
Dr. Abdullah Firmansyah, Ketua II Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), menengarai hal tersebut sebagai dampak dari pola hidup yang buruk. “Diet yang tidak seimbang, kurang olahraga, gaya hidup tidak sehat, dan stres yang tinggi, menjadi faktor pemicu diabetes,” kata dr Abdullah.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mengurangi resiko diabetes adalah asupan makanan yang sehat. Selain buah-buahan, kata dia, kedelai bisa menjadi salah satu pilihan yang sangat disarankan. Kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, minim lemak jahat, dan kadar indeks glisemik yang rendah menjadi keunggulan kedelai.
“Kedelai dengan kekayaan nutrisinya dapat menjadi solusi dan membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif,” jelas dr. Abdullah.
Hal apa saja sebenarnya yang membuat kedelai bisa menjadi pilihan yang tepat? Inilah beberapa fakta tentang kandungan dan manfaat kedelai.
- Kedelai kaya akan vitamin A, K, B1, B6, dan E; juga mineral seperti kalsium, zat besi dan seng (zinc) yang dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
- Kedelai tergolong pangan dengan kadar indeks glisemiks (GI) yang rendah. Tingkatan pangan dalam skala 0-100 menunjukkan pengaruh makanan tersebut terhadap kadar gula darah. Bahan pangan dengan GI yang rendah seperti kedelai membantu mengendalikan kadar gula darah. Kedelai juga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengontrol pola makan dan berat badan.
- Dengan jumlah protein yang sama, kedelai memiliki kadar kalori setengah lebih rendah dan sepertiga kadar lemak yang lebih rendah pula dibandingkan dengan daging sapi.
- Kedelai mengandung isoflavon, yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol jahat. Bagi penderita diabetes tipe II, isoflavon yang dikandung kedelai akan membantu memperbaiki kondisi resistensi sel terhadap insulin agar kembali normal. Isoflavon bisa bertindak sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas guna mengurangi resiko terkena kanker. Selain itu, isoflavon juga membantu mencegah penuaan dini dan osteoporosis.
- Kandungan serat kedelai yang tidak ada pada daging sapi berfungsi menghambat penyerapan lemak berlebih dalam tubuh sekaligus menjaga kesehatan pencernaan.
- Kedelai juga mengandung karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi jangka panjang.
- Asam lemak tak jenuh pada kedelai membantu kita untuk mencegah penyakit jantung koroner.
- Karena mengandung pitosterol, kedelai yang kita konsumsi mampu menghambat penyerapan kolesterol jahat dalam usus.
- Hasil olahan minyak kedelai berupa Soy Lechitin berperan menjaga kesehatan fungsi hati dan membantu meningkatkan daya ingat.