Advertorial
Intisari-Online.com- Pernahkan Anda melihat tikus dengan telinga manusia menempel dan berfungsi di tubuhnya?
Ya, tikus yang terkenal dengan sebutan The Vacanti Mouse itu telah menjadi ikon kekuatan sains sekaligus kontroversi.
Eksperimen itu dilakukan oleh ahli bedah Harvard, USA, Joseph dan saudaranya Charles Vacanti, bersama dengan insinyur MIT Bob Langer.
Mereka bereksperimen dengan teknik untuk menciptakan bagian tubuh manusia guna membantu manusia menumbuhkan bagian tubuh.
Baca Juga:Inilah 5 Narapidana yang Berhasil Kabur dari Penjara Nusakambangan, namun Nasibnya Tak Mujur Juga!
Hasil penelitian tentang rekayasa jaringan itu dipublikasikan pada 1997.
Kemudian segera menimbulkan kontroversi dengan iklan-iklan bertuliskan "Siapa yang mempermainkan Tuhan di abad 21?"
Awalnya pada pertengahan 80-an, Joseph Vacanti yang adalah seorang ahli bedah anak pada awalnya ingin mengatasi kekurangan organ.
Bersama tim, mereka kemudian mengembangkan perancah dalam bentuk telinga manusia.
Perancah itu dibuat dari biokompatibel dan bioabsorbabel yang dapat menghilang seiring waktu.
Perancah berbentuk telinga itu kemudian ditaburi dengan sel-sel tulang rawan dan dimasukkan ke dalam inkubator.
Setelah itu, mereka menanamkan struktur itu pada hewan dan hidup bersamanya.
Dalam dunia kedokteran memang ada kontroversi besar tentang penggunaan hewan.
Namun Joseph Vacanti juga berharap untuk tidak menggunakan hewan karena dapat menumbuhkan struktur itu dapat dilakukan dengan jaringan manusia menggunakan sel manusia.
Telinga itu juga tidak selamanya tumbuh dan ada pada tikus mungil yang menjadi kelinci percobaan.
Lebih jauh, Joseph Vacanti mengklaim dirinya tidak merugikan tikus itu sedikit pun.
Mereka melepaskan telinga dari tikus dan ia melanjutkan hidup dengan bahagia.
Bahkan menurutnya, tikus kecil itu sangat senang dapat berkontribusi dalam ilmu pengetahua dan membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Sementara untuk iklan yang beredar, Joseph mengira itu hanyalah ekspresi kekhawatiran bahwa kemajuan teknologi dapat mempengaruhi kondisi manusia dengan cara negatif.
Ide itu, terutama penggunaan tikus memang sebuah eksperimen 'gila.'
Namun Vacanti yakin bahwa lebih dari satu miliar orang di planet bumi pasti membutuhkan organ-organ baru.
Entah itu dibutuhkan karena kemungkinan seseorang mengalami kecelakaan atau cacat lahir.
Organ-organ sama seperti ponsel, tidak begitu saja tersedia tapi harus diproduksi.
Baca Juga:Tak Disangka, 7 Orang Ini Dipecat Karena Unggahan dalam Facebook-nya