Intisari-Online.com – Dalam setiap hubungan seks, yang diharapkan adalah pria dan wanita bisa mengalami orgasme. Bila mungkin pada saat yang bersamaan. Namun, ada kalanya seorang pria tidak bisa mencapai orgasme. Ada banyak alasan mengapa pria tidak bisa mencapai orgasme. Dan inilah alasan mengapa pria tidak bisa mencapai orgasme. Anda sebagai pasangannya mungkin dapat membantu hal-hal sederhana, seperti dilansir dari womenshealthmag.
Stres. Sama seperti bisa terjadi pada wanita, pria kadang-kadang tidak bisa keluar dari stres sehingga benar-benar masuk ke dalam hubungan seks. Jika terlalu banyak yang dikhawatirkan, maka pasangan tidak akan mendapatkan orgasmenya.
Cemas. Terkadang para pria sering cemas memikirkan mampukah ia mempertahankan ereksi atau menyenangkan pasangannya. Jangan cemaskan hal-hal yang demikian, biarkan mengalir apa adanya dalam hubungan seks.
Berurusan dengan hubungan masa lalu. Beberapa pria masih perlu meningkatkan kepercayaan dirinya dengan pasangan agar mereka bisa orgasme. Jika pria terluka di masa lalu, mungkin ia sulit membangun hubungan dengan Anda hingga mencapai klimaks.
Takut pasangan hamil. Jika seorang pria takut bila pasangannya hamil, mereka tidak mempercayai orgasming, sehingga tidak dapat mencapai klimaks.
Ia sayang pada Anda. Untuk pria yang tidak mencapai klimaks, bukan karena ia tidak bisa, tapi ia terlalu meredam diri dan takut terlalu intim. Bila terlalu intim maka membuatnya merasa terlalu tergantung. Makanya ia menahan diri.
Ia mengalami sesuatu. Bisa saja sang pria sedang mengonsumsi obat anti-depresi, yang dapat mengganggu kemampuan orgasme. Namun, ia tidak mengatakan kepada pasangannya.
Memiliki masalah medis. Masalah tiroid, diabetes, prostat, cedera fisi, ada berbagai kondisi medis yang dapat menyulitkan orgasme. Untuk hal ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh wanita? Untuk semua alasan mengapa pria tidak bisa mencapai orgasme di atas, jawabannya adalah komunikasi. Ini merupakan hal yang sangat sensitif. Komunikasi adalah faktor penentu apakah hubungan bisa diteruskan atau tidak. Meski sensitif, tetaplah terbuka dan jujur. Dengan cara demikian Anda bisa mencari tahu apa yang terjadi dan membantunya mendapatkan orgasme.
KOMENTAR