Intisari-Online.com - Sebuah penelitian baru menemukan bahwa remaja yang aktif menggunakan video game, internet dan televisi berisiko mengalami gangguan jiwa. Peneliti dari Karolinska Institutet di Eropa menemukan adanya "risiko tak terlihat" yang dialami sekelompok remaja.Remaja yang memiliki karakter maniak video game, internet dan televisi disertai dengan rendahnya olahraga dan waktu tidur rentan mengalami "risiko tak terlihat" seperti kecemasan, depresi, dan pikiran ingin bunuh diri.Penelitian ini melibatkan 12.000 remaja dari 11 negara yang berbeda di Eropa. Para peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan sembilan faktor risiko yang berbeda yaitu, penggunaan alkohol yang berlebihan, penggunaan narkoba ilegal, perokok berat, sering tidur larut malam, kelebihan berat badan, rendahnya berat badan, perilaku yang berubah-ubah, penggunaan media yang tinggi, dan sering membolos.Lewat penelitian ini ditemukan tiga kelompok remaja. Pertama, kelompok berisiko tinggi (13,2%) memiliki nilai tinggi untuk semua faktor risiko. Kedua, kelompok berisiko rendah (57,8%) memiliki nilai rendah untuk sebagian faktor risiko. Sedangkan kelompok "risiko tak terlihat" (29%) memiliki nilai yang tinggi pada penggunaan media serta rendahnya kualitas tidur dan olahraga.Namun dalam studi, pengamat remaja umumnya menganggap risiko yang dialami kelompok "risiko tak terlihat" tidak berbahaya. (HuffingtonPost)