Caleg Lahir dari Proses Tak Rasional

Mayong Suryo Laksono

Editor

Caleg Lahir dari Proses Tak Rasional
Caleg Lahir dari Proses Tak Rasional

Intisari-Online.com - Banyak calon legislator yang disorot publik karena dinilai tidak punya kapabilitas mengundang keprihatinan Prof. Hamdi Muluk, guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang belakanga sering melakukan penelitian psikologi politik."Iya, partai menempuh jalan pragmatis karena dia harus mendapatkan pemilih. Maka yang dicalonkan, kalau tidak mereka yang punya uang ya mereka yang terkenal dan punya kemampuan mengundang pemilih," kata Ketua Program Doktor Fakultas Psikologi UI ini.Ketika calon yang terpilih terkesan asal comot, tak peduli dengan track record-nya, masyarakat jadi bertanya-tanya. "Dan itu melecehkan akal sehat," tambah Hamdi. "Jadi, selama ini partai itu ngapain, kok tiba-tiba mencalonkan orang yang, walaupun terkenal, tidak punya jejak politik sama sekali?"Soal cara para caleg memperkenalkan diri dengan memasang poster dan membagi atribut kampanye, bagi Hamdi, tidak rasional. "Betapa besar uang dihabiskan untuk menunjang upaya agar dikenal masyarakat itu, tidak sebanding dengan gaji mereka kalau nanti terpilih. Kalau tidak, mereka masuk rumah sakit jiwa."Tapi Hamdi memaklumi, karena memang harus begitu proses demokrasi yang saat ini sedang terjadi. Seorang caleg harus memperkenalkan diri kepada calon pemilihnya supaya dipilih. "Tidak soal apa visinya, bagaimana jejak masa lalunya, dan seterusnya."