Dampak Perceraian pada Anak

Birgitta Ajeng

Editor

Dampak Perceraian pada Anak
Dampak Perceraian pada Anak

Intisari-Online.com - Anak-anak yang tinggal bersama ibu yang bercerai, terutama anak laki-laki, menghadapi lebih banyak masalah sosial, akademis, dan perilaku. Buku How to Shape Your Kids Better karangan Hari Datt Sharma mengungkapkan, ada beberapa dampak perceraian pada anak dan sejumlah faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri anak terhadap perceraian maupun terhadap masyarakat, di antaranya:

1. Pola asuh dan kepuasan.

Anak-anak dari orangtua bercerai yang memiliki pola asuh autoritatif/demokratis, biasanya di sekolah tidak menunjukkan begitu banyak masalah sosial dam emosional seperti anak-anak lain dengan orangtua bercerai. Karena orangtua yang demokratis itu mampu mengendalikan kemarahan anaknya.

(Baca juga: Cara Lindungi Anak dari Perceraian)

2. Ibu menikah kembali.

Menikah kembali membutuhkan penyesuaian diri. Penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang menikah kembali cenderung lebih bahagia, memiliki penyesuaian diri yang lebih baik dan lebih puas dengan hidupnya. Anak laki-lakinya bisa berhubungan baik dengan ayah tiri mereka, sedangkan anak perempuan memang mengalami lebih banyak masalah dibandingkan dengan anak perempuan yang ibunya tidak menikah kembali.

3. Hubungan dengan ayah.

Di kalangan remaja laki-laki yang orangtuanya bercerai sepuluh tahun sebelumnya, biasanya hubungan mereka dengan ayah mempengaruhi penyesuaian diri mereka dengan ibu pada masa setelah perceraian. Anak-anak laki-laki yang memiliki ayah yang kacau yang menolak putra-putranya biasanya membuat anak-anak itu merasa dipermalukan dan sakit hati. Sering reaksi kemarahan mereka malah ditujukan kepada ibu mereka.

(Baca juga: Orangtua Cerai, Anak Lebih Aman dengan Ibu)

4. Kemudahan berhubungan dengan kedua orangtua.

Sering dan teratur berhubungan dengan orangtua yang tidak mudah dihubungi sangatlah penting. Pertemuan dengan ayah yang biasanya dibatasi bisa menyebabkan anak-anak merasa kehilangan cinta yang didambakan dan merasa kurang dilindungi. Tindakan ini sama saja dengan penolakan.