10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (2)

Birgitta Ajeng

Editor

10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (2)
10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (2)

Intisari-Online.com - Hal yang paling menggelisahkan dalam membangun rumah tangga adalah ketika mengetahui salah satu dari pasangan tidak bahagia. Seorang suami bisa jadi memendam ketidakpuasannya dalam berumah tangga. Berikut ini adalah lima hal lainnya penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga:

1. Dianggap tak pernah membantu

Jika Anda merasa tak bahagia karena suami dianggap tak banyak membantu terutama soal membereskan urusan rumah tangga, yakinkan apakah Anda pernah memintanya membantu membereskan pekerjaan rumah? “Bicarakanlah dengannya dan biarkan dia tahu, dia pun akan selalu butuh bantuan saat di rumah,” kata Thompson.

(Baca juga: Komunikasi Seksual Suami-Istri)

Agar suami terasa adil saat melakukan pekerjaan rumah, bagilah tugas dengan beban yang sama. Misalnya, Anda memasak dan suami mencuci piring. Anda berdua bisa melakukannya bersamaan di dapur sambil mengobrol atau bercengkrama.

2. Sering ditegur akibat jarang beribadah

Jika salah satu pasangan dianggap tidak taat beribadah, tentu akan memengaruhi yang lainnya. Sebaiknya Anda dan suami memang berada di jalur yang sama soal beribadah agar suasana di rumah tetap harmonis. “Jika merasa suami tak taat beribadah, Anda memang harus jujur kepada diri sendiri dan suami.

Mungkin Anda berdua harus berkonsultasi dengan pemimpin keagamaan, sesuai agama yang Anda berdua anut agar bisa sama-sama menjalankan ibadah tanpa hambatan.

3. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual

Anda dan suami seharusnya selalu berada dalam siatuasi yang adil selama berada dalam pernikahan. Sehingga tak ada satu pun yang lebih dominan dibandingkan yang lainnya, termasuk soal seks. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual menjadi salah satu penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga.

(Baca juga: Kata Siapa Hasrat Seksual Wanita dan Pria Beda?)

“Ketika Anda berdua sudah menikah untuk waktu yang cukup lama, memang akan menjadi ganjalan ketika salah satu pihak meminta adanya perubahan soal kegiatan seksual,” kata Thompson. Ada baiknya Anda berdua datangi konselor keluarga jika soal seksual menjadi hal utama masalah rumah tangga Anda.

4. Anda tak menerima masukannya

Sangat alamiah ketika seseorang diberi masukan atau perspektif baru akan menolak dan lebih mempertahankan pendapatnya sendiri. “Ketika Anda mempertahankan diri, Anda akan merasa pendapat Anda lah yang paling benar,” kata Thompson. “Namun ketika Anda memilih untuk duduk bersama di satu meja bersama suami dengan saling menatap, dia pun akan menyadari apa yang Anda pikirkan dan rasakan.”

Dengarkan apa isi hati Anda terlebih dahulu, kemudian renungkan apa yang menjadi pendapat suami. Setelah itu, ajak suami duduk bersama sambil minum teh atau kopi, lalu bicaralah dari hati ke hati.

5. Terlalu fokus pada karier

Memiliki obsesi besar terhadap karier memang baik, tetapi jika sudah berumah tangga ada baiknya memikirkan apa yang seimbang bagi Anda dan keluarga. Anda mungkin tidak akan langsung bisa mengubah kebiasaan untuk selalu menjawab email di jam-jam yang seharusnya diluangkan bersama suami dan anak-anak.

(Baca juga: Hangatkan Hubungan dengan Waktu Berdua)

Namun Anda bisa mulai membagi waktu antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan. Coba pertimbangkan, kapan saja Anda harus kembali bersentuhan dengan urusan pekerjaan saat berada di rumah. Misalnya, ketika anak-anak sudah tidur, Anda bisa mengecek email dan membalasnya sekitar 1 jam. Setelah itu, Anda dan suami bisa kembali meluangkan waktu berdua sebelum sama-sama ke peraduan.

Nah, demikian hal-hal penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga. Lima lainnnya dapat ditemukan di tautan ini. (Intan Y. Septiani / tabloidnova.com)