Menyerang Orang Lain di Twitter, Fahri Hamzah dan Butet Kartaredjasa Tidak Sehat?

Ade Sulaeman

Editor

Menyerang Orang Lain di Twitter, Fahri Hamzah dan Butet Kartaredjasa Tidak Sehat?
Menyerang Orang Lain di Twitter, Fahri Hamzah dan Butet Kartaredjasa Tidak Sehat?

Intisari-Online.com - Melalui akun Twitternya masing-masing, Fahri Hamzah dan Butet Kartaredjasa berpendapat seputar Pilpres 2014. Keduanya, yang mendukung Capres-Cawapres yang berbeda, sama-sama menyerang orang lain di Twitter, dalam hal ini Capres yang tidak di dukung atau pendukung Capres lain.

Melalui akun @fahrihamzah, pada Kamis (26/6/2014) Fahri Hamzah menulis, “Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!”(Baca juga: Pengamat Politik: Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2014 Sudah Brutal)

Di hari yang sama, Butet Kartaredjasa, melalui akun @masbutet menulis, “'OBRAL!!! KHUSUS YANG BELUM WARAS. PILIH 1 dapat bonus: 1. Kemewahan untuk kuda, 2. Lumpur untuk rakyat, 3. Korupsi bersama sapi.”

Jika dilihat dari kicauan yang menyerang orang lain di Twitter ini, baik Fahri maupun Butet dapat dikatakan memiliki akun social media yang tidak sehat. Anggapan ini merujuk pada pendapat pengamat social media Wicaksono dalam suatu wawancara dengan majalah Intisari.

Dalam wawancara tersebut, pemilik akun Twitter @ndorokakung menyatakan tiga ciri akun social media tidak sehat, yaitu:

  1. Mencemarkan nama baik atau banyak menghina orang lain. Tidak hanya dibenci di dunia maya, Anda juga bisa dijerat hukum, lho.
  2. Mempublikasikan konten berbau pornografi, baik berupa tulisan atau gambar. Ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain, sekaligus sanksi hukum menunggu Anda.
  3. Penuh dengan kata-kata “manis”. Coba cek lagi timeline akun Anda Anda. Kalau isinya serba “baik”, bisa jadi tidak sehat, lho. Malah cenderung tak manusiawi. Kecuali Anda memang sedang membangun citra.
Bagi Wicaksono, “Kita punya kebebasan menyebarkan informasi, tapi sepanjang informasi tersebut adalah tentang seseorang, yang kita sebarkan kejelekannya, itu artinya bisa melanggar kebebasan orang lain untuk dilindungi informasinya.”

Bagaimana pendapat Anda saat Fahri Hamzah atau Butet Kartaredjasa menyerang orang lain di Twitter? (Twitter / Intisari)--Wawancara lengkapdengan @ndorokakung mengenai cara menggunakansocial mediayang benar, akan dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 2014 .