Intisari-Online.com - Ketika suatu pasangan mengakhiri suatu hubungan, yang paling sering dikemukakan sebagai alasan adalah “tidak lagi ada kecocokan” atau secara implisit dinyatakan adanya pihak ketiga. Pada dasarnya ada beberapa sumber masalah dalam perkawinan.
Menurut buku Menuju Perkawinan Harmonis karya Dra. M.M. Nilam Widyarini, M.Si., di antaranya adalah konflik yang khas dalam relasi antara laki-laki dan perempuan, menemukan ketidakcocokan, dan kebosanan.
Berikut ini pemaparannya.
1. Konflik yang khas dalam relasi antara laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan survei terhadap ribuan responden, ditemukan bahwa para wanita pada umumnya merasa sedih bila pasangannya tidak sungguh-sungguh mencintai dan melindungi secara gentle, sedangkan para pria sedih bila pasangannya menolak seksualitasnya dan mengabaikan.
Penelitian lain menemukan bahwa karakteristik tertentu dapat memicu konflik, seperti emosi yang tidak stabil, tidak sensitif (unperceptive), dan juga yang dalam hubungan merasa takut dimanipulasi (menjadi mudah curiga).
(Baca juga: Lima Tanda Pernikahan Tak Lagi Sehat)
2. Menemukan ketidakcocokan
Perasaan negatif sering timbul pada pasangan yang menemukan beberapa perbedaan dalam sikap, nilai-nilai hidup, dan pilihan-pilihan lainnya. Mereka kurang mendalami persamaan yang ada di samping perbedaannya. Hal ini biasanya terjadi pada pasangan yang cintanya passionate, lebih bersandar pada emosi.
Idealnya, pada awal hubungan mereka sudah saling mengenali perbedaan maupun persamaan yang ada. Namun, perbedaan kadang-kadang muncul kemudian, tanpa kesempatan antisipasi. Contohnya, salah satu pasangan berpindah keyakinan agama, politik, menjadi peminum, menemukan minat tinggi terhadap kehidupan di luar rumah, dan sebagainya.
3. Kebosanan
Bagi sebagaian orang, menjalin hubungan dalam jangka panjang dirasa membosankan. Ada pasangan-pasangan yang memutuskan untuk bercerai hanya karena terjadi kebosanan satu sama lain.
Untuk menghindari kebosanan, seperti yang telah kita ketahui, sekali waktu pasangan perlu mencari stimulasi baru dalam bentuk rekreasi, makan malam spesial, saling berbagi hobi baru, memperbarui praktik hubungan seksual, dan sebagainya.
Nah, itu tadi beberapa sumber masalah dalam perkawinan. Semoga bermanfaat.