Intisari-Online.com -Menurut Fred Frankel, pendiri Parenting and Children’s Friendship Program di UCLA, berteman memiliki banyak manfaat. “Memiliki teman adalah suatu hal yang unik di kehidupan anak-anak karena hubungannya adalah ‘pilihan’. Dan hal tersebut meningkatkan kepercayaan diri,” kata Fred. Pada kenyataannya, pertemanan memperbaiki kepercayaan diri anak-anak lebih dari pelatihan apapun. Pertemanan juga melindungi anak-anak dari bullying.
Namun, membuat teman baru tak selamanya mudah. Apalagi bagi anak laki-laki. Frankel mengatakan, anak laki-laki tiga kali lebih sulit mendapatkan teman dibanding anak perempuan. Mungkin karena anak laki-laki lebih kompetitif dan kurang ingin membantu anak lainnya.
Oleh karena itu, peran orang tua terkadang dibutuhkan. Ada beberapa cara yang bisa membantu anak mendapatkan teman. Untuk anak-anak yang masih berada di SD, bisa dengan mengajak mereka bermain bersama sambil tetap memperhatikan mereka berdua. Yang orangtua dapatkan dari mendengar adalah bisa membantu mereka menumbuhkan keterampilan sosial dan semangat menjalin pertemanan dengan anak-anak lainnya. Frankel menyarankan agar orangtua bertanya kepada anaknya mengenai situasi sosial di sekolah. Daripada bertanya apa yang mereka pelajari, lebih baik tanya dengan siapa tadi mereka bermain dan apa saja yang dilakukan bersama teman-temannya.
Untuk anak-anak SMP, mereka mulai berkelompok dan pertemanan sebelumnya mulai berubah atau memudar. Hal tersebut bisa menyakitkan tapi sangat penting bagi mereka untuk belajar melepaskan. Ajarkan anak-anak untuk jangan fokus bergabung pada kelompk yang mereka anggap ‘benar’. “Ingin bergabung dengan grup popular merupakan kesalahan. Mereka bukan anak-anak yang baik, hanya dominan,” kata Frankel. Jadi, jika anak kita mulai memiliki keinginan untuk bergabung dengan grup popular, hal yang harus orang tua lakukan adalah membantu mereka fokus membangun kemampuan individu yang merupakan tahap mula untuk membuat pertemanan.
Anak-anak yang sudah SMA bisa gabung dengan anak lainnya berdasarkan kesamaan minat sehingga memberi mereka ‘hal yang bisa dibicarakan’. Bagian pentingnya adalah membangun ketertarikan terlebih dahulu. “Jika anak ingin bergabung ke sebuah grup yang memiliki minat berbeda dengannya, maka ia tidak memiliki hal apapun untuk dibicarakan,” kata Frankel. Orangtua bisa membantu, bukan dengan menyemangati mencari teman tapi denga menyemangati mereka untuk mengembangkan minat. Ketika anak menemukan suatu hal yang mereka cintai, pertemanan akan terjalin dengan alami. (time.com)