Intisari-Online.com -Apel impor dari Amerika Serikat, apel granny smith dan gala, tengah menjadi buah bibir. Keduanya disebut sebagai apel berbakteri Listeria monocytogenes yang sangat berbahaya. Menurut kabar yang beredar, sudah 7 nyawa terengguh karena bakteri tersebut. Sejauh mana sih bahaya bakteri Listeria monocytogenes ini?
Bakteri Listeria monocytogenes bisa menjangkiti siapa saja yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini. Bakteri ini bisa ditemukan di banyak tempat, tanah, pakan ternak yang dibuat dari dedaunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi, dan di feses ternak.
“Infeksi bakteri Listeria rentan terjadi pada ibu hamil dan juga janin dalam kandungannya. Begitu juga dengan anak-anakyang yang sistem kekebalannya rendah, orang lanjut usia, penderita HIV/AIDS, dan pasien kanker—terutama leukimia,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, HM Subuh.
Pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, lanjut Subuh, bakteri Listeria dapat menyerang saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak. Gejala yang mungkin bisa kenali antara lain: demam, nyeri otot, dan mual hingga diare.
Saat infeksi telah menyebar ke sistem saraf pusat, penderita akan merasakan sakit kepala, kaku pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang. Yang perlu diperhatikan, kemunculan gejala ini dapat terjadi kapan saja: antara 3 – 70 hari pascaterkena infeksi bakteri Listeria. Namun, rata-rata sekitar 21 hari setelah terinfeksi.
Tak hanya orang dengan kekebalan tubuh lemah, orang yang sehat pun bisa terinfeksi bakteriini, gajalanya juga sama. Sementara pada ibu hamil, gejalanya adalah flu ringan. Harap diperhatikan, “Infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil,” terang Subuh.
Tak hanya keguguran, bakteri Listeria yang menyerang ibu hamil juga bisa menyerang si jabang bayi. Gejala biasanya muncul pada minggu pertama kehidupan bayi. Sayangnya, gejala pada bayi yang baru lahir sering tidak terlihat. Namun, beberapa tandanya, yaitu mudah marah, demam, dan tidak mau makan.
“Infeksi bakteri ini merupakansalah satu penyakit serius dengan tingkat kematian sekitar 20-30 persen. Sementara itu, tingkat kematian pada bayi yang baru lahir, yaitu 25-50 persen.”
Mati pada suhu 75°C
Dari pemaparan Subuh diketahui, sampai saat ini belum ada kasus seseorang yang terinfeksi bakteri Listeria di Indonesia. Kasus-kasus yang ada kebanyakan terjadi di Amerika Serikat. Di Los Angeles dan California, misalnya, terdapat 29 orang meninggal dunia karena konsumsi keju yang terkontaminasi bakteri Listeria.
Begitu juga di Swiss, kasus infeksi bakteri Listeria disebabkan konsumsi keju. Terakhir, yang saat ini tengah dijadikan buah bibir, terjadi pada sejumlah penduduk di Amerika Serikat yang diduga terkontaminasi bakteri Listeria dari buah apel.
Tak hanya pada keju dan apel, kontaminasi bakteri Listeria dapat terjadi pada susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap.
Untuk diketahui, bakteri Listeria monocytogenes dapat mati pada suhu 75°C. Tapi perlu diperhatikan juga, tak hanya lewat makanan, penularan juga bisa terjadi pada alat masak yang sudah terkontaminasi oleh bakteri ini. Itulah bakteri Listeria monocytogenes yang saat ini tengah menjadi buah bibir khalayak. (Kompas.com)