Intisari-Online.com - Dalam sebuah tesis doktor yang diikuti 1.090 kasus stroke di Swedia Barat menunjukkan bahwa pria yang hidup sendirian setelah stroke, lebih berrisiko meninggal cepat dibandingkan yang tidak hidup sendirian.
Petra Redfors, bagian dari Sahlgrenska Academy Study on Ischemic Stroke (SAHLSIS) memeriksa prognosis jangka panjang 1.090 korban stroke istemik sebelum usia 70 tahun. Berdasarkan penemuannya, tingkat kematian pasien yang hidup sendiri adalah 36% dan 17% yang mempunyai pasangan. Tingkat kematian ini juga dipengaruhi dengan aktivitas fisik, konsumsi alkohol yang tinggi, tingkat pendidikan yang rendah, faktor risiko lainnya.
Redfors mengatakan, di antara penyebab yang mungkin terjadi adalah orang yang hidup sendiri akan menjalani kehidupan yang kurang sehat, cenderung jarang meminum obat, dan menunggu lebih lama untuk pergi ke dokter. Beberapa risiko etiologi juga menjadi peran kunci, setelah mengalami stroke, biasanya seseorang akan mengalami penyakit pembuluh besar, diabetes, atau bekuan darah dari jantung.
Tesis ini juga membuktikan bahwa pasien stroke berhadapan 10 kali lebih berisiko kekambuhan dalam waktu 12 tahun yang berfungsi sebagai kontrol kesehatan. Di antara faktor-faktor risiko lain kekambuhan yang parah, bersama dengan diabetes atau penyakit arteri koroner, aktivitas fisik juga meningkatkan risiko infark jantung setelah stroke.
Kemudian, sebagian besar dari pasien stroke mengalami hilang ingatan, konsentrasi, dan kognitif pada tujuh tahun berikutnya. Redfors menegaskan pentingnya secara intensif pencegahan jangka panjang pada pasien stroke, termasuk obat-obatan untuk hipertensi, diabetes, dan kondisi lain yang mendasarinya, bersama dengan perubahan gaya hidup.
Pertimbangan yang serius harus diberikan untuk menyediakan dukungan yang lebih besar dan informasi lebih menyeluruh untuk pasien yang tinggal sendirian. Itulah mengapa pria yang hidup sendirian setelah stroke lebih berisiko meninggal. (sciencedaily.com)
Penulis | : | Monalisa Darwin D |
Editor | : | Monalisa Darwin D |
KOMENTAR