Intisari-Online -Makanan bukan satu-satunya alasan Anda bertubuh tambun. Iklan makanan di TV ternyata juga dapat memicu obesitas.
Menurut sebuah penelitian terbaru, iklan-iklan makanan di televisi ternyata memancing penonotn untuk memakan hidangan yang berkalori tinggi. Penelitian yang dilakukan di Dartmouth ini menggunakan responden sejumlah remaja kegemukan dan remaja dengan berat badan ideal. Saat melakukan penelitian, mereka memindai otak para responden untuk melihat reaksi otak saat melihat iklan televisi.
Hasilnya, remaja dengan berat badan normal memiliki reaksi yang kuat di bagian otak yang memengaruhi masalah konsentrasi dan perhatian. Sedangkan pada remaja gemuk, bagian otak yang aktif adalah pada daerah kesenangan dan mulut.
Hal ini menunjukkan bahwa remaja gemuk mudah terpengaruh oleh iklan makanan. Mereka jadi ingin memakan snack atau hidangan yang ada dalam iklan tersebut. Tak heran banyak orang yang merasa lapar setelah menonton televisi.
Biasanya reaksi ini muncul ketika iklan makanan menampilkan siraman saus, bentuk hidangan yang menggoda, lapisan makanan, dan sebagainya. Orang yang tadinya tidak lapar akan menjadi lapar setelah melihat iklan tersebut.
Jadi, mulai sekarang kurangilah menonton televisi karena iklan makanan dapat memicu obesitas. Rutinitas menonton televisi dalam waktu yang lama sendiri sudah sering dikaitkan dengan penyakit obesitas dan diabetes. Karena itulah sebaiknya mulai sekarang Anda jauh-jauh dari benda yang menyebabkan berbagai penyakit tersebut (CNNIndonesia).