Intisari-Online.com - Seorang dokter di salah satu rumah sakit ternama di Cina meninggal dunia setelah bekerja selama 24 jam. Kejadian itu mendorong staf medis mempertanyakan jumlah jam kerja dan fasilitas rumah sakit tersebut, Central European News (CEN) melaporkan.
Dr. Li Jing, 43, adalah kepala Unit Gawat Darurat (UGD) di Guangzhou Red Cross Hospital. Menurut CEN, Jing meninggal di rumahnya setelah dilaporkan mengalami kelelahan fisik yang berlebihan.
Rekan kera Jing menggambarkan dirinya sebagai pekerja yang tak kenal lelah. Jing sering lembur dan bahkan selalu membantu meringankan beban kerja teman sejawatnya.
Yang Weiguang, salah satu rekan Jing mengatakan, Jing meletakkan kepalanya di atas meja setelah shiftnya dari jam 8 pagi hingga 8 pagi keesokan harinya selesai. Ia tampak demam saat itu. Namun, staf lainnya tidak memberikan perhatian lebih karena kejadian tersebut cukup sering terjadi kepada para dokter.
“Semuanya sangat tiba-tiba. Padahal, Jing sangat sehat dan menyukai olahraga. Sangat menyedihkan melihat dokter dengan 21 tahun pengalaman pergi begitu saja,” kata Weiguang kepada CEN.
Weiguang mengatakan bahwa Jing memimpin rumah sakit saat terjadi wabah SARS, malaria dan flu burung. Rekan-rekannya akan selalu mengingat Jing sebagai sosok yang sederhana dan pekerja keras.
“Saya yakin alasan tragedi ini adalah karena rumah sakit kekurangan staf. Sumber daya manusia yang ada tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan sehingga para dokter jarang sekali beristirahat,” tambah Weiguang. (foxnews.com)