Para Ahli Setuju Pikiran Negatif Membuat Kita Sakit

Lintang Bestari

Editor

Para Ahli Setuju Pikiran Negatif Membuat Kita Sakit
Para Ahli Setuju Pikiran Negatif Membuat Kita Sakit

Intisari-Online.com -Sekarang ini, hubungan antara tubuh dan pikiran merupakan sesuatu yang familiar. Beberapa orang cukup menyadarinya. Sebagai contoh, stres bisa menimbulkan gejala fisik seperti sakit perut atau depresi kadang-kadang bisa membuat tubuh sakit. Penelitian terbaru mengatakan bahwa emosi dan pikiran negatif bisa membuat kita sakit. Sangat berkaitan dengan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung.

“Banyak emosi negatif seperti rasa marah, takut, dan frustasi menjadi masalah ketika emosi-emosi tersebut jadi sifat permanen atau kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari,” terang Emiliana Simon-Thomas, PhD, Direktur Greater Good Science Center di UC Berkeley.

Ambil contoh sifat sinis misalnya. Sebuah studi 2014 yang dipublikasikan pada jurnal Neurology mengatakan tingkat kesinisan (kurang percaya dan selalu mempertanyakan motif orang lain) yang tinggi berhubungan dengan resiko dementia yang lebih besar dibanding mereka yang lebih percaya kepada orang lain.

Cara berpikir seperti itu juga dapat melukai jantung kita. Studi 2009 pada jurnal Circulation menguji data hampir 100.000 wanita dan menemukan bahwa partisipan yang paling sinis cenderung terkena penyakit jantung dibanding partisipan yang tidak terlalu sinis. Semakin pesimis wanita maka semakin tinggi juga resiko ia meninggal lebih cepat.

Sifat buruk lainnya yang berkaitan dengan kesehatan adalah: kebencian. Menurut studi yang dipublikan pada jurnal Stroke di 2014, orang-orang yang memiliki ketidakramahan, tingkat stres dan depresinya sangat tinggi sehingga resiko stroke-nya juga lebih besar dibanding partisipan yang ramah.

Lalu, ada depresi, yang merupakan diagnosis serius yang bisa membuat kita sangat sedih bahkan kehilangan nafsu makan. Depresi sendiri sudah dikaitkan dengan peningkatan resiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kecacatan di kemudian hari. Itulah sebabnya mengapa penderita depresi harus segera meminta pertolongan.

Emiliana menjelaskan, pikiran dan emosi memiliki efek yang sangat luas pada proses tubuh seperti metabolisme, pelepasan hormone hingga fungsi kekebalan tubuh. Teorinya adalah, ketika sedang stres atau depresi, kadar kortisol dalam tubuh kita meningkat dan membuat sistem kekebalan tubuh berkurang sehingga tak mampu mengontrol inflamasi. Akhirnya, kita bisa sakit dari waktu ke waktu.

Bisa juga ketika seseorang sedang merasa buruk – depresi, stres, sinis atau lainnya – ia cenderung merokok, minum alkohol, atau mengurung diri. Semua hal tersebut tentunya bisa membahayakan kesehatan. Bisa dikatakan bahwa emosi dan pikiran negatif merupakan gejala utama dari masalah kesehatan dan bisa membuat kita sakit.

Memang banyak hal di luar sana yang membuat kita berpikiran dan bertingkah laku negatif. Untuk mengatasinya bisa dimulai dengan mengubah perspektif kita sehingga kesehatan juga lebih terjaga. Jadi, jika kita terlalu sinis, inilah saatnya untuk mengatur tingkah laku kita. Seperti yang Emiliana katakan: “Kita memiliki kemampuna menggeser kebiasaan pola pikir dan perasaan kita di dunia ini,”. (time.com)