Intisari-Online.com -Pernah berpikir mengapa kita tiba-tiba merinding? Atau tersentak ketika baru saja tertidur? Pernahkan Anda merasa telinga Anda seperti meletus atau menangis saat memotong bawang? Hal-hal tersebut merupakan keunikan dan keanehan tubuh kita. Inilah 9 keanehan reaksi tubuh yang sering terjadi pada kita dan bagaimana cara mengatasinya:
* Tubuh seperti ditusukPenyebab: Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa tubuh kita terasa seperti ditusuk setelah berolahraga atau setelah makan berat. Pertama, saat olahraga, darah bergerak dari diafragma menuju kaki sehingga menyebabkan keram. Sementara itu, saat perut kita penuh, usus menarik jaringan ikat yang menghubungkan diafragma sehingga menyebabkan rasa sakit. Nick Dunn, pelatih pribadi dan triathlon mengatakan, keadaan tubuh seperti ditusuk itu disebabkan oleh organ internal yang bergerak ke bawah bersamaan dengan diafragma yang bergerak ke atas ketika kita mengambil nafas. Gerakan tersebut mengakibatkan benturan sehingga diafragma jadi keram dan memberikan efek tubuh seperti ditusuk.
Cara mengatasinya: Berhenti berlari ketika efek seperti itu muncul. Bernafas dengan normal dan tekan atau usap daerah yang terasa seperti ditusuk hingga sakitnya hilang. Membungkuk selama beberapa waktu juga membantu meregangkan diafragma kita.
* Telinga ‘meletus’Penyebab: Apakah Anda pernah merasakan telinga Anda tiba-tiba tersumbat ketika berada di dalam pesawat? Lalu tak lama kemudian telinga Anda jernih kembali dan memberi sensasi layaknya telinga kita baru saja meletus? Menurut dr. Carol Cooper, hal tersebut terjadi karena gendang telinga kita sangat sensitif terhadap perubahan tekanan atmosfer yang terjadi ketika kita berada di penerbangan, dalam lift, atau ketika menyelam. “Sensasi ‘letusan’ tadi merupakan tabung eustachius yang menghubungkan bagian tengah ke belakang telinga hingga membuka tenggorokan sehingga membiarkan udara melewatinya,” jelas Coral.
Cara mengatasinya: Jika merasa kejadian itu membuat tidak nyaman, sebaiknya makan permen atau mengunyah permen karet untuk membantu kita menelan – hal itu menyebabkan udara bisa mengalir melalui tabung eustachian. Cara lainnya bisa dengan menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya dengan mulut tertutup dan sambil menutup hidung kita. Hal itu mendorong udara kembali masuk ke tabung eustachian yang mana dapat membantu menyembuhkan telinga yang tersumbat.
* Otak bekuPenyebab: ‘Otak beku’ atau sering disebut ‘ice cream headache’ merupakan kondisi di mana tubuh dan kepala kita terasa seperti ditikam dan merasa sakit ketika mengonsumsi sesuatu yang dingin. Keadaan itu disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah di kepala secara mendadak, dipicu oleh saraf mulut yang ‘kaget’ sehingga bingung mengirimkan sinyal ke otak. Faktanya, menurut studi yang dipublikasikan pada British Medical Journal, makan es krim merupakan salah satu penyebab sakit kepala yang cukup sering dibanding stres, hangover atau migrain. “Rangsangan dingin memicu aktivitas di saraf trigeminal yang bertanggung jawab pada sensasi di wajah,” kata Profesor Anne MacGregor, spesialis sakit kepala dan kesehatan wanita.
Cara mengatasinya: “Otak beku biasanya hanya terjadi beberapa detik saja sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. Hanya saja, ketika makan es krim atau sesuatu yang dingin lainnya, konsumsi secara perlahan!” kata Anne.
* Mata KedutanPenyebab: Mata kedutan (blepharospasm) terjadi ketika otot kelopak mata berkontraksi tanpa sengaja. Hal tersebut umumnya bersifat sementara dan sama sekali tidak berbahaya. Penyebabnya bisa karena kurang tidur, terlalu banyak minum kopi atau stres. Mata lelah ini biasanya sering dihubungkan dengan terlalu lama kita duduk di depan komputer. Meskipun begitu, menurut Kelly Plahay, Direktur Eyecare Trust, masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja. “Pada beberapa kasus, mata kedutan juga tanda bahwa ada sesuatu yang serius seperti kornea yang luka atau masalah syaraf lainnya,” terang Kelly.
Cara mengatasinya: Pada dasarnya, mata kita akan berhenti berkedut dengan sendirinya. Namun, mendapatkan tidur yang cukup, menghindari stres dan berisitirahat sejenak saat menggunakan komputer bisa membantu mengurangi frekuensi mata kedutan tersebut. Hubungi ahli mata jika kita mengalami kedutan yang kronis. Obat-obatan atau Botox mungkin diperlukan untuk menyembuhkannya.