Vitamin D Mampu Membuat Kita Menjadi Seorang Superman

Ade Sulaeman

Penulis

Vitamin D Mampu Membuat Kita Menjadi Seorang Superman
Vitamin D Mampu Membuat Kita Menjadi Seorang Superman

Intisari-Online.com - Sekelompok peneliti baru saja menyelesaikan studi awal tentang vitamin D dan menemukan bahwa jika kita kebetulan mendapatkan cukup vitamin penting ini, maka tidak hanya risiko penyakit jantung kita yang berkurang, tetapi juga membantu kita berolahraga lebih keras, dengan hanya mengonsumsi sedikit tenaga.

Singkatnya, vitamin D membantu kita berolahraga lebih keras tanpa menjadi lebih lelah, atau bahkan lebih sederhana, vitamin D mampu membuat kita menjadi Superman.

Vitamin D digunakan dalam fungsi tubuh yang kritis seperti pembentukan tulang dan gigi, dan diperlukan untuk penyerapan nutrisi lain, tapi kebutuhan vitamin ini sulit untuk dipenuhi hanya melalui diet saja.

Untungnya, sebagian besar orang menikmati aktivitas di bawah sinar matahari, yang mengekspos kulit ke sinar ultraviolet B dan menghasilkan sejumlah besar vitamin D dalam tubuh. Tapi, sekali musim dingin datang dan sinar matahari menghilang, banyak orang gagal untuk mendapatkan jumlah yang cukup dari vitamin penting ini.

Untuk memahami teka-teki ini, para peneliti dari Queen Margaret University di Edinburgh, Skotlandia, berusaha untuk menyelidiki mekanisme tubuh dan selanjutnya kondisi kesehatan dari orang yang kekurangan vitamin D.

Dalam studi tersebut, peserta yang memiliki usia dan berat badan hampir serupa diberikan 50 mikrogram vitamin D atau plasebo setiap hari selama periode dua minggu. Setelah dua minggu, peserta melewati serangkaian tes, dan orang-orang yang mengambil suplemen tidak hanya memiliki tingkat tekanan darah yang lebih rendah tetapi juga tingkat yang lebih rendah dari "hormon stres" cortisol.

Temuan yang paling mengejutkan terjadi dalam tes kebugaran: Peserta yang telah mengambil suplemen vitamin D memperoleh siklus, rata-rata, 6.5km dalam 20 menit. Padahal sebelumnya hanya 5 kilometer.

Bahkan lebih mengejutkan, peserta menunjukkan tanda-tanda konsumsi tenaga yang lebih rendah meskipun jarak meningkat, mungkin karena vitamin D menurunkan kadar kortisol, yang menyebabkan arteri tubuh dan pembuluh darah menyempit, membatasi aliran darah.

(foxnews.com)