Tak Dapat Mendengar Maka Tak Dapat Bicara, Tak Dapat Bicara Belum Tentu Tak Dapat Mendengar (1)

Monalisa Darwin D

Editor

Tak Dapat Mendengar Maka Tak Dapat Bicara, Tak Dapat Bicara Belum Tentu Tak Dapat Mendengar (1)
Tak Dapat Mendengar Maka Tak Dapat Bicara, Tak Dapat Bicara Belum Tentu Tak Dapat Mendengar (1)

Intisari-Online.com - Dalam gangguan pendengaran, jika seseorang tak dapat mendengar maka ia akan sulit untuk berbicara. Gangguan pendengaran pada bayi dan anak akan berdampak pada proses bicaranya. Pendengaran yang normal menjadi modal penting untuk anak dapat bicara. Namun, ketika seseorang tak dapat bicara belum tentu tak dapat mendengar.

Gangguan pendengaran pada bayi dan anak sulit diketahui sejak awal. Orang tua biasanya baru menyadari bahwa anaknya mengalami gangguan tersebut setelah mengetahui perkembangan bicara anakany tidak sama dengan anak-anak lain seusianya. Di Negara-negara maju, setiap 1.000 kelahiran terdapat 1-3 bayi yang lahir dengan gangguan pendengaran atau tuli. Di Indonesia, menurut catatan ditunjukkan ada 0,1% penduduk mengalami tuli sejak lahir.

Untuk mengetahui apakah bayi atau anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan faktor risiko ketulian dan perkembangan pendengarannya. Faktor risiko ketulian meliputi adanya anggota keluarga yang tuli sejak lahir, bayi dilahirkan premature, berat badan lahir rendah atau kurang dari 1.500 gram, kadar bilirubin darah tinggi atau bayi kuning, bayi tidak langsung menangis saat lahir, bayi lahir melalui cara operasi, bayi penah dirawat di ICU dengan alat bantu pernapasan lebih dari lima hari, dan adanya riwayat demam disertai kejang atau meningitis pada bayi.

Atau bisa juga pada ibu hamil yang mengalami beberapa masalah, seperti menderita infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes, dan Sifilis), mengonsumsi pil kina atau antiobiotik tertentu.Ada pula beberapa sakit lain yang dialami bayi sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran, yaitu serangan penyakit campak, gondongan, kejang demam, trauma kepala, keluar cairan dari telinga, pilek berulang, dan penggunaan obat yang dapat mengganggu pendengaran.