Intisari-Online.com – Ibu yang keguguran biasanya tak akan memproduksi ASI. Namun ada Amy Anderson, ibu yang bisa mendonasikan 350 liter ASI walau anaknya meninggal saat usia kandungan 20 minggu.
Anak Amy yang lahir di bulan ke-20 itu bila selamat akan menjadi bayi yang lahir secara prematur. Bayi yang prematur tentu membutuhkan nutrisi lebih dari bayi biasa sebab mereka lebih lemah. Karena itulah tubuh Amy memproduksi ASI yang jaduh lebih bernutrisi dan sehat dibandingkan ASI biasa.
Dengan memompa ASI ini Amy juga merasa hubungannya dengan anak sulungnya menjadi lebih kuat. Saat memompa ASI, Amy jadi ingat berbagai kenangan saat ia masih mengasuh anak sulungnya tersebut. Amy kemudian jadi menyadari makna dari kehamilannya yang walau tidak bisa diselamatkan namun bisa bermakna dan berguna untuk banyak orang.
Ketika Amy membawa ASI yang dipompanya ke bank susu, ia merasa sangat senang sebab ASI tersebut disendirikan dan dianggap jauh lebih baik dari ASI biasa. ASI yang biasa seringkali dicampur di bank susu. Pencampuran ASI dari dua atau tiga pendonor adalah hal yang biasa.
Uniknya, ASI dari Amy dianggap spesial dan sangat bernutrisi sehingga disendirikan oleh bank susu. Mereka memberikan ASI itu hanya pada bayi-bayi yang sangat membutuhkan. Melihat betapa berharganya ASI tersebut, Amy makin giat memompa ASI setiap hari. Hingga hari ini dia sudah menyumbangkan sekitar 350 liter ASI ke bank susu tersebut.
Dengan menyumbangkan ASI tersebut karena dalam kesedihannya akhirnya ia justru bisa bersyukur karena apa yang ia berikan bisa bermanfaat untuk orang lain.
(yahoo.com)